Uang Hasil Gadai Istri Rp 250 Juta Dihabiskan di Atas Meja Judi

Uang Hasil Gadai Istri Rp 250 Juta Dihabiskan di Atas Meja Judi
Hartono, Lasmini dan Hori

HARIANRIAU.CO - Hori memang raja tega. Pria di Lumajang, Jawa Timur itu, menggadaikan istrinya, Lasmini untuk jaminan utang sebesar Rp250 juta. Alasannya, uang itu akan dipakai berbisnis. Nyatanya, uang itu dihabiskan di meja judi.

Menurut Lasmini, dirinya kerap dianiaya Hori saat dia memperingatinya untuk menghentikan kebiasaannya berjudi.

Dikutip dari laman rakyatku, Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban menyebut, ada beberapa fakta baru yang didapat polisi saat menginterogasi pelaku dan saksi. Salah satunya, pelaku terkenal suka bermain judi. 

Arsal juga mengatakan, saat diinterogasi, jawaban pelaku terdengar plin-plan.

“Dari hasil interogasi tersebut saya menemukan tanda-tanda kebohongan dari si Hori, mimik wajah dan gestur tubuhnya menandakan dia sedang berbohong,” kata Arsal sebagaimana dilansir dari Detik.

Arsal mencontohkan Hartono, pria yang meminjamkan uang Rp250 juta kepada Hori menyebut, jika dirinya meminjamkan uang dengan alasan kerja sama dengan Hori. Kerja sama itu adalah berbisnis tambak udang di Banyuwangi dengan sistem bagi hasil.

Hartono yang sedang berada di Malaysia, menyetujui perjanjian itu dan menyerahkan semua urusan bisnis kepada Hori. Hori menjanjikan setiap bulan dirinya memberikan uang Rp5 juta sebagai hasil kerja sama. Namun, Hartono mengaku tidak pernah mendapat uang yang dijanjikan selama itu.

Ternyata, hal ini bertolak belakang dengan penjelasan dari Hori. Hori mengatakan, usaha tambak udang dijalankan oleh orang lain. Sementara dirinya menekuni bisnis ayam Filipina. Saat dikorek, Hori mengaku semua ayamnya terserang flu burung sehingga mati.

“Dari pernyataan satu ke pernyataan lainnya berbelit-belit. Saya akan korek lebih dalam fakta-fakta lainnya yang dapat diangkat terkait kasus ini. Apakah ada unsur pelanggaran lainnya atau tidak,” ungkap Arsal.

Kasus ini mencuat berawal dari Hori  yang berniat membunuh Hartono, ternyata salah orang. Dia memarangi Muhammad Thoha yang memiliki postur tubuh mirip Hartono.

Dia hendak membunuh Hartono, lantaran Hartono enggan mengembalikan Lasmini, istrinya yang dia gadaikan ke Hartono setelah meminjam uang Rp250 juta itu. 

Hartono akan mengembalikan Lasmini ke Hori, bila ia telah melunasi utangnya. 

Selama Hori belum melunasi utangnya, maka istrinya akan tetap bersama Hartono.

Satu tahun berlalu, Hori ingin menebus utangnya kepada Hartono. Tapi Hori tak mempunyai uang. Hori bermaksud menebus utangnya dengan sebidang tanah agar istrinya bisa diambil. 

Namun niat Hori tak diterima Hartono. Hartono tak ingin uangnya ditebus dengan sebidang tanah, harus ditebus dengan uang. Penolakan itu membuat Hori kecewa.

Karena kecewa, Hori akhirnya merencanakan pembunuhan. Niat Hori membunuh ternyata berakhir salah sasaran. Hori melihat seseorang mirip Hartono dan dibacoklah orang itu dari belakang. 

Hori kemudian sadar bahwa orang yang dibacoknya bukanlah Hartono, tetapi pria yang akhirnya diketahui bernama Muhammad Toha. Toha tewas dalam perawatannya di rumah sakit.

Halaman :

Berita Lainnya

Index