Pelarian Deri Permana Sambunuh Vera Oktaviana Terlacak Setelah Hubungi Sang Tante

Pelarian Deri Permana Sambunuh Vera Oktaviana Terlacak Setelah Hubungi Sang Tante

HARIANRIAU.CO - Prada Deri Permana (DP), oknum anggota TNI yang diduga membunuh dan memutilasi pacarnya, Vera Oktaviana, ditangkap di Padepokan Mohiang, Serang Banten.

Dikutip dari jpnn, Deri yang sudah sebulan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) itu berganti nama menjadi Oji bin Samsuri. Tim khusus Denintel Kodam II/Sriwijaya menangkap Deri yang sudah sebulan di padepokan tersebut.



”Pimpinan dan para santri di padepokan tidak tahu kalau Oji ini Prada DP yang kami cari,” ujar Kapendam II/Sriwijaya Kol Inf Djohan Darmawan.

Kasus tersebut bermula dari ditemukannya mayat perempuan di penginapan Sahabat Mulya, Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, 10 Mei lalu. Kemudian, diketahui bahwa mayat tersebut adalah Vera Oktaviana. Perempuan berusia 20 tahun itu sehari-hari bekerja sebagai kasir di sebuah minimarket.

Saat ditemukan, mayatnya dalam kondisi mengenaskan. Hasil otopsi menunjukkan bahwa pelaku memotong siku korban. Tidak butuh waktu lama, polisi sudah bisa menentukan tersangka, yakni Prada Deri Permana, anggota TNI yang baru lulus dari pendidikan di Rindam II/Baturaja.

Setelah melakukan pembunuhan, Deri kabur dengan naik bus ke Pelabuhan penyeberangan Bakauheni–Merak. Dalam perjalanan naik bus, Deri duduk bersebelahan dengan seorang pria.

Kepada pria tersebut, Deri menanyakan tempat untuk belajar ilmu agama. Oleh pria itu, Deri diarahkan ke Serang.Persembunyian Deri akhirnya terendus. Rabu (12/6) pukul 15.00 tim khusus Denintel Kodam II/Sriwijaya mendapat informasi dari Elsa Panesa (bibi Deri) yang beralamat di Betung, Banyuasin.



Menurut Elsa, Deri sempat menghubungi dirinya melalui telepon seluler. Timsus yang dipimpin Mayor Inf Indo Wijaya dan Kapten Inf Rizal Rolip menindaklanjuti informasi tersebut melalui tracking satelit.

”Hasil tracking menunjukkan posisi DP berada di daerah Serang, Banten. Sebelumnya kami melakukan koordinasi dengan pemilik padepokan tersebut,” ujarnya.

Timsus bersama Elsa langsung berangkat ke Serang. Keesokan harinya, Kamis (13/6), Deri diamankan. Deri dan timsus tiba di Mako Pomdam II/Sriwijaya dini hari kemarin (14/6). ”Sekarang sudah ditahan untuk pemeriksaan dan proses hukum selanjutnya,” sambung Djohan.

Saat penangkapan, lanjut dia, tidak ada perlawanan apa pun dari Deri. Menurut Djohan, Deri sudah menyesali perbuatannya. Sebenarnya dia sempat ingin menyerahkan diri, tetapi takut. ”Dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban,” ucap Djohan.

Terkait motif Deri membunuh Vera, menurut Djohan, ada cekcok. Versi tersangka, dia emosional ketika Vera meminta untuk dinikahi. Mereka pacaran sudah lama, sejak masih SMA.

Deri yang baru lulus pendidikan TNI dan terikat dinas menolak dan panik. Dalam kondisi panik karena cekcok, Deri menyekap Vera di dalam kamar hotel. ”Prosesnya cepat. Usai dibekap, korban meninggal,” katanya.

Mengetahui korban meninggal, Deri kalut dan mencari alat untuk menghilangkan jejak. Dia berusaha memutilasi tubuh korban dan memasukkan ke dua koper untuk dibuang. Namun, rencana itu gagal. ”Akhirnya Prada DP pergi meninggalkan korban yang tidak bernyawa,” kata Djohan.

Saat konferensi pers, Deri ditampilkan. Namun, hanya sebentar, tak lebih dari 30 detik. Setelah itu, kembali dimasukkan ke sel tahanan. Mengenakan baju tahanan kuning bernomor 12, Deri lebih sering menunduk.

Halaman :

Berita Lainnya

Index