HARIANRIAU.CO - Wakil Gubernur Riau, Edi Natar Nasution akhirnya angkat bicara soal kerusuhan suporter dan krisis keuangan yang dialami manajemen Persatuan Sepak Bola Pekanbaru dan Sekitarnya (PSPS) Riau.
Menurut pria yang akrab disapa Edi ini, suporter PSPS tidak paham tentang akta PSPS yang sudah berubah menjadi klub sepakbola profesional yang sesuai ketentuannya tidak boleh dibantu lagi oleh pemerintah menggunakan APBD.
"Saya lihat (mereka, red) tidak paham, PSPS itu sekarang di bawah PT (klub sepakbola profesional, red). Kalau sudah begitu tidak bisa dibantu menggunakan APBD," kata Edi Natar di Pekanbaru, Senin (24/6/2019).
Di samping itu, Edi menilai, bahwa surat delegasi atau pelimpahan wewenang yang dibuat oleh Manager PSPS, Ari Nugroho ke Pemprov Riau salah alamat.
"Ada surat, tapi saya baca dari whatsapp soal penyerahan PSPS dari mas Ari Nugroho untuk mendelegasikan manajemen PSPS ke Pemprov Riau, itu salah alamat. Pemprov Riau tidak boleh melakukan kegiatan itu, ini salah. PT kok diserahkan ke Pemprov," terangnya.
Sebelumnya, kata Edi, Pemprov Riau juga sudah berupaya membantu dengan cara memfasilitasi PSPS bertemu dengan perusahaan besar di Riau.
"Kita sudah coba bantu fasilitasi, ternyata belum berjalan. Seharusnya, suporter tanya ke manajemen PSPS, kok protes ke Pemprov Riau," tuturnya. (Mcr)
.jpeg)
