Teknik Perminyakan UIR Gelar Seminar Internasional Pemanfaatan Teknologi Perminyakan

Teknik Perminyakan UIR Gelar Seminar Internasional Pemanfaatan Teknologi Perminyakan
mediacenter.riau.go.id

HARIANRIAU.CO - Mahasiswa jurusan teknik perminyakan Universitas Islam Riau (UIR), menggelar seminar internasional dengan tema mempertahankan produksi minyak dan gas dengan memanfaatkan teknologi perminyakan baru dari laboratorium ke industri, kegiatan ini berlangsung di gedung rektorat lantai IV UIR, Rabu (26/6).

Adapun pembicara dalam seminar tersebut yakni Falen Srisuriyachi selaku Georesource dan geotechnology dari Chulalongkorn University Thailand, Goh Tian Lai center for earth science and Environment Universitas Kebangsaan Malaysia (UTM), Mohammed Al Syarif dari Sebha University Libya, Noraini Binti Surip dari UCSI University Malaysia, Mary Gonzales dosen senior teknik perminyakan University Of Adelaide Australia, serta Ketua Jurusan Teknik Perminyakan UIR Muslim.

Ketua jurusan teknik kimia UIR, Muslim, menjelaskan bahwa seminar internasional tersebut merupakan lanjutan dari kegiatan tahun lalu. Ia menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk membangun jaringan antar universitas yang tidak hanya di Indonesia, namun ke benua lainnya seperti Australia dan lainnya.

"Ini kegiatan yang kedua. Melalui acara ini, kita ingin membangun network universitas antar negara di seluruh dunia," katanya.

Selain itu menurut Muslim, acara ini sebagai salah satu agenda untuk mendukung visi misi UIR sebagai Universitas yang unggul pada tahun 2020, serta memperkenalkan jurusan teknik perminyakan UIR yang berkompeten di bidangnya dan diakui negara luar.

"Teknik perminyakan UIR harus dikenal secara global tidak hanya Sumatera ataupun Indonesia. Ini salah satu cara kita mewujudkan UIR unggul," tambah Muslim.

Tambah Muslim, acara tersebut dihadiri oleh berbagai mahasiswa serta dosen antar Universitas yang ada di Riau dan juga terbuka untuk umum yang ingin menambah pengetahuan seputar perminyakan yang ada di Riau.

"Pesertanya baik dari kalangan akademisi maupun dari aktivis yang berkaitan dengan perminyakan," tutupnya. (MCR)

Halaman :

Berita Lainnya

Index