Siswa Demo Soal Dana Bos, Begini Sikap PD Muhammadiyah Pekanbaru

Siswa Demo Soal Dana Bos, Begini Sikap PD Muhammadiyah Pekanbaru
Ketua Muhammadiyah Kota Pekanbaru, Syafrizal Syukur, didampingi sekretaris Aldia Witra.

HARIANRIAU.CO - Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Pekanbaru menyampaikan klarifikasi pemberitaan di sejumlah media terkait aksi demonstrasi siswa SMK Muhammadiyah 3 Senin (15/7/2019) lalu. Seperti diketahui, siswa menggelar unjuk rasa menyoal dugaan penyimpangan dana Bos dan pemberhentian dua orang guru atas nama Gusrianto dan Ahlul Alamsyah yang berbuntut tuntutan pemberhentian Kepala Sekolah Alisman.

Klarifikasi itu disampaikan Ketua Muhammadiyah Kota Pekanbaru, Syafrizal Syukur, didampingi sekretaris Aldia Witra. Ia menyebutkan bahwa aksi demonstrasi siswa adalah kali kedua setelah demonstrasi sebelumnya pada 8 April 2019.

“Selanjutnya PD Muhammadiyah Kota Pekanbaru telah membentuk tim investigasi. Selama tim menginvestigasi menjalankan tugasnya, kepala SMK M 3, Alisman, statusnya non aktif dan telah pula ditunjuk Pelaksana tugas,” katanya.

“Langkah ini diambil agar tim dapat memeriksa Alisman dengan maksimal dan hingga saat ini telah diaktifkan kembali," sambungnya dikutip dari cakaplah.

Dilanjutkannya, dari pemeriksaan dan investigasi yang dilakukan tim terkait dugaan penyelewengan dana BOS, disimpulkan tidak dapat dibuktikan. Kemudian terkait pemberhentian guru secara sepihak sebagaimana dimaksud tuntutan massa aksi, pada dasarnya sudah dilakukan sesuai prosedur yang benar.

“Bahwa PD Muhammadiyah Kota Pekanbaru secara hukum tidak pernah mengangkat guru atas nama Gusrianto untuk mengajar,” ujarnya.

Fakta bahwa Gusrianto telah mengajar mata pelajaran PPKN pada rentang waktu bulan Februari hingga Juni 2019, hal itu adalah karena diminta oleh Ahlul Alamsyah untuk membantunya.

“Sementara itu status kontrak Ahlul Alamsyah sendiri berlaku hingga 30 Juni 2019 dan tidak diperpanjang oleh PD Muhammadiyah Kota Pekanbaru. Dari persoalan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pemberhentian sepihak,” katanya lagi.

Diberitakan sebelumnya pada aksi demontrasi oleh Siswa pada Senin 15 Juli 2019 terjadi perusakan fasilitas sekolah, yaitu berupa pembobolan pintu ruang kepala sekolah dan perusakan kamera CCTV oleh orang tidak dikenal.

Dari rekaman CCTV tersebut, perusakan dilakukan oleh dua orang. Atas insiden perusakan tersebut, PD Muhammadiyah Kota Pekanbaru menyayangkan dan mendukung langkah pihak sekolah untuk melaporkan kepada pihak Kepolisian untuk mengusut hingga tuntas.


BEGINI KONDISI PASAR SENIN PASCA KEBAKARAN YANG MENGHANGUSKAN RATUSAN KIOS

Halaman :

Berita Lainnya

Index