DEM UNRI Inginkan Blok Corridor 100% Untuk Indonesia

DEM UNRI Inginkan Blok Corridor 100% Untuk Indonesia
mediacenter.riau.go.id

HARIANRIAU.CO - Dewan Energi Univeraitas Riau (DEM UNRI) menginginkan Blok Corridor yang digenggam ConocoPhilips asal Amerika Serikat ini seutuhnya kembali menjadi hak milik warga negara Indonesia.

Blok Corridor yang terletak di Sumatera Selatan dan dikelola oleh ConocoPhilips dengan luas 2.360 KM ini berpotensi memiliki produksi minyak 6.000 barel per hari dan produksi gas 841 juta standar kaki kubik per hari.

Presiden Direktur Dewan Energi Universitas Riau (DEM UNRI), Robi Juandry menerangkan bahwa Blok Corridor menjadi rebutan dikarenakan telah menjadi kontributor produksi gas ketiga terbesar di Indonesia setelah Proyek Tangguh dan Blok Mahakam. Produksi gas Blok Corridor ini menyumbang hingga 17% dari total produksi gas nasional.

"Pengelolaan blok migas ini juga sangat strategis karena akan terintegrasi dengan Blok Rokan dan Kilang Dumai di Riau," terang Robi, Kamis (25/7).

Selanjutnya Robi menginginkan, pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang harus andil dalam Block Corridor ini.

"Pemerintah juga harus mempertimbangkan kenapa pertamina ditunjuk 100% dalam pengelolaan Blok Migas," terang robi.

Ia lalu menjelaskan bahwa Pertamina adalah BUMN yang berarti 100% keuntungan akan masuk ke negara untuk kemakmuran rakyat. 

Pertamina, ujarnya, sudah terbukti dan berpengalaman mengelola blok di onshore maupun offshore yang merupakan hasil alih kelola sebelumnya yang bahkan mampu meningkatkan produksi migas di blok-blok tersebut.

Adapun kepemilikan saham saat ini yaitu pemegang partisipasi Interes Conoco Philips 54%, sebagai operator, Talisman Corridor Ltd (Repsol) 24%, dan PT Pertamina Hulu Energi Corridor 30% terjadi di Bayuasin, Kabupaten Musi, Sumatera Selatan.

Robi berharap blok Corridor kembali ke bumi pertiwi. Blok Corridor 100% harus menjadi milik Indonesia.

"Sudah layak kita mengambil alih blok ini untuk ketahanan energi nasional," tutup Robi. (MCR)

Halaman :

Berita Lainnya

Index