10 Sekolah di Dompu Meningkatkan Performanya Berkat SLI

10 Sekolah di Dompu Meningkatkan Performanya Berkat SLI
10 Sekolah di Dompu Meningkatkan Performanya Berkat SLI

HARIANRIAU.CO - Selasa (13/8) program Sekolah Literasi Indonesia (SLI) di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat resmi berakhir. Program kerja sama Dompet Dhuafa Pendidikan dengan INOVASI ini telah memberikan manfaat kepada 10 sekolah tingkat dasar di Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu.

“Atas adanya program ini, rata-rata kemampuan literasi siswa meningkat. Tak hanya siswa yang mengalami peningkatan, performa mengajar guru pun ikut meningkat,” ungkap Abdul Khalim, GM Sekolah Literasi Indonesia.

Andi Ahmadi, Koordinator SLI juga menyampaikan rasa bangganya terhadap pencapaian sekolah penerima manfaat. “Performa sekolah yang bisa diukur performanya melalui MPC4SP (Makmal Pendidikan Criterias for School Performance) rata-rata juga meningkat, dengan skor peningkatan tertinggi mencapai 96% dari angka semula. Ini tentu saja sebuah prestasi yang membanggakan,” ujarnya.

Seluruh sekolah penerima manfaat mengalami peningkatan performa berdasarkan penilaian MPC4SP tersebut. Poin kenaikan tertinggi adalah sebesar 345 poin dan kenaikan terendah hanya 3 poin saja. “Seluruh sekolah meningkat skornya pada indikator Pengembangan Kurikulum, dan Ceruk Ilmu dan Perpustakaan. Namun ada juga skor yang hanya meningkat di 4 sekolah saja, yaitu pada indikator Nilai dan Keyakinan serta 5R dan Ramah Hijau,” sambung Andi.

Andi juga menjabarkan akumulasi peningkatan skor pada seluruh indikator di 10 sekolah. “Skor awal rata-rata untuk indikator Pengembangan Kurikulum adalah 36 poin, kemudian meningkat 29 poin sehingga rata-rata akhir menjadi 65 poin. Untuk indikator Ceruk Ilmu dan Perpustakaan mengalami peningkatan sebesar 10 poin, dari skor awal 14 poin menjadi 24 poin. Sedangkan indikator Nilai dan Keyakinan hanya meningkat 1 poin dari 23 ke 24 poin. Terakhir indikator 5R dan Ramah Hijau, awalnya 25 poin kemudian di akhir menjadi 26 poin, artinya hanya meningkat 1 poin juga,” papar Andi.

Dirinya juga menjabarkan evaluasi keseluruhan proses pendampingan pada program SLI di Kabupaten Dompu ini. Menurut Andi, performa sebagian besar guru di sekolah penerima manfaat meningkat, terutama dalam aspek pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). “Sedangkan untuk proses pembelajaran dan alat peraga belum konsisten, semangat para guru dan sekolah masih naik turun. Pembuatan Display Kelas juga masih perlu digalakkan lagi,” pungkas Andi.

Pencapaian-pencapaian tersebut tentu saja menjadi sebuah pencapaian yang patut diapresiasi,  mengingat banyaknya kendala selama program berlangsung. Salah satunya adalah lokasi program yang terletak di pedalaman Dompu sehingga cukup menyulitkan bagi para fasilitator daerah untuk menjangkaunya.

Program SLI di Kabupaten Dompu telah berlangsung selama satu tahun, bermula dari September 2018 lalu hingga berakhir pada Agustus 2019 ini. Penerima manfaat program ini terdiri dari 8 Sekolah Dasar Negeri dan 2 Madrasah Ibtidaiyah. Adapun aktivitas program yang berlangsung adalah pendampingan kepada kepala sekolah, pelatihan guru, pendirian Ceruk Ilmu dan pembangunan budaya sekolah.

Berakhirnya masa program SLI di Dompu ini ditandai dengan acara Closing Program yang dihelat di SDN 05 Kecamatan Hu’u Kbupaten Dompu. Acara tersebut dihadiri oleh Ramadan dan Junaidin selaku perwakilan Manajemen INOVASI Kabupaten Dompu, Perwakilan Kementerian Agama, dan Perwakilan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Hu’u.

Meski program SLI telah berakhir, namun semoga semangat untuk terus memperbaiki kualitas pendidikan di Dompu terus berkobar. Karena dari pendidikanlah akan lahir SDM unggul yang akan membawa Indonesia menuju kemakmuran.

Sekolah Literasi Indonesia (SLI) merupakan model sekolah yang berkonsentrasi pada peningkatan kualitas Sistem Intruksional (pembelajaran) dan pengembangan Budaya sekolah dengan pendekatan khas literasi. (rls)

Halaman :

Berita Lainnya

Index