Lagi Viral! Curhatan Anak yang Sering Dibentak. Bikin Publik Sedih

Lagi Viral! Curhatan Anak yang Sering Dibentak. Bikin Publik Sedih
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Curahan hati seorang warganet mendatangkan kesedihan di media sosial. Melalui utas di Twitter, Jumat (23/8/2019), pengguna akun yang memasang foto seorang wanita itu mencurahkan isi hatinya sebagai anak untuk orang tuanya.

"Halo, Ibu, Bapak. Apa kabar? Sehat aja kan? Aku selau berdoa, semoga Tuhan selalu memberi kalian kesehatan dan hati yang selalu bahagia," tulisnya.

Ia kemudian mengatakan, selalu mendoakan kedua orang tuanya, yang selalu lelah bekerja seharian, supaya keluarganya tercukupi.

Dirinya juga berterima kasih pada ayah dan ibunya karena selalu bekerja keras banting tulang demi anak-anak.

Setelah itu, dia meminta maaf lantaran tak berani mengungkapkan isi hatinya secara langsung, melainkan lewat jejaring sosial.

Pengguna akun yang baru dibuat pada April 2019 itu juga meminta agar kedua orang tuanya tak usah mengkhawatirkan masa depannya, lagi, dengan menuliskan pengertian terhadap kelelahan karena bekerja yang dialami orang tuanya.

Namun, ia kemudian mencoba mengutarakan perasaannya setiap dimarahi oleh mereka.

"Terkadang, amarah kalian menjadi teman terbaikku. Aku tahu, kalian tak bermaksud buruk. Tapi Pak, Bu, aku hanya ingin diperlakukan baik. Maka percayalah, ajaranmu itu akan aku turunkan pada anak-anakku.

Kalian lelah sebagai orang tua. Tapi aku juga lelah, sebagai anak dan pelajar. Kita memiliki lelah yang sama, dengan porsi yang berbeda. Aku pun akan seperti kalian, tapi belum untuk saat ini. Aku harap kalian mengerti apa yang aku maksud," ungkapnya.

"Ketika kalian memanggilku dengan nada tinggi, hatiku terasa sakit. Bentakan yang keluar membekas hingga sekarang. Tak apa, aku bisa mengatasi ini. Tapi akan ada saatnya aku mulai lelah, dan menumpahkan beban di pundak," imbuh anak tersebut.

Pada kicauan berikutnya, ia menuliskan bahwa yang bisa ia lakukan hanyalah menangis setiap kali dibentak orang tuanya.

Meski begitu, ia mengaku akan terus mengingat ajaran baik orang tuanya hingga tua, tetapi "sisanya akan ku buang dan tak akan pernah ku perkenalkan pada anakku kelak di masa depan."

"Terima kasih, telah mengajarkanku pahit-manisnya kehidupan ini. Dari suara anakmu, yang tak akan pernah kalian tahu," tutupnya.

Sontak, curhatan itu mengundang banyak simpati dari warganet, bahkan kini telah disukai lebih dari 19 ribu kali.

Tak sedikit dari mereka yang 'menumpang' curhat atas keluhan serupa di kolom komentar.

"YA AMPUN INI NGEWAKILIN BANGET MAU NAMBAHIN: Yah, Mah, jangan marah-marah terus. Aku juga punya hati. Aku juga bisa sakit hati. Bukan cuma kalian yang bisa ngerasain, tapi aku juga..." ungkap seorang warganet.

"Aku tu kadang nangis kalau udah dibanding-bandingin sama kakak :( Apa-apa selalu ngalah, kalau aku yang ngelakuin dimarahin, tapi kakak enggak. Apa emang anak ke-2 selalu ngalah ya? Ngalah ke kakak karena kakak lebih tua, ngalah ke adik alasannya adik masih kecil :) Capek aku," tambah yang lain.

"Ini mewakili aku sangat. Mau nambahin: Ayah, Ibu. Tolong jangan memaksa kami untuk menjadi sangat sempurna. Biarkan kami memilih jalan kami sendiri. Selagi itu masih hal wajar biarkan kami bebas," bunyi curhatan lainnya.

"Dear Papa Mama, tolong jangan langsung membandingkan ketika Mama Papa merasa takjub melihat betapa gemilangnya pencapaian anak orang lain. Sesungguhnya, aku juga sedang memperjuangkan sesuatu untuk kalian, walau di akhir pun rasanya tetap saja ada yang salah di matamu," komentar pengguna Twitter yang lain.

Halaman :

Berita Lainnya

Index