Naudzubillah! Ayah Tiri Lempar Bayi ke Tembok Karena Ganggu Tidur

Naudzubillah! Ayah Tiri Lempar Bayi ke Tembok Karena Ganggu Tidur
Ilustrasi/Int

HARIANRIAU.CO - Roni Andriawan membunuh bayi tirinya dengan cara yang kejam karena alasan sepela. Roni yang terganggu saat sedang tidur melempar Dianwardah, bayi kecil berusia 16 bulan, ke tembok hingga mengalami pendarahan parah di kepala.

Kapolsek Serang Baru, AKP Wito menjelaskan pembunuhan ini terjadi di Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Senin, 26 Agustus 2019 sekitar pukul 4 sore.

Kasus terungkap setelah Rumah Sakit Budi Asih melapor ke polisi karena curiga kematian Dianwardah yang tak wajar.

" Diduga meninggalnya tidak wajar, selanjutnya menghubungi identifikasi Polres Metro Bekasi untuk dilakukan pengecekan dan kesimpulannya bahwa benar meninggalnya tidak wajar selanjutnya dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk dilakukan autopsi," kata Wito, diakses dari , Kamis, 29 Agustus 2019.

Wito mengatakan, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) terdapat kejanggalan. Dianwardah terakhir kali bersama Roni. Polisi segera membawa Roni ke Mapolsek Serang Baru.

" Kami koordinasi dengan Unit PPA Polrestro Bekasi dan gelar perkara karena keterangan Roni Andriawan selalu berbelit-belit," ujar dia.

Hasil Otopsi

Setelah hasil autopsi keluar, Roni tak dapat berkilah. Dianwardah diketahui meninggal karena kekerasan benda tumpul di kepala. Di organ otak ditemukan perdarahan luas hingga rongga kepala dan pembengkakan otak bagian dalam.

" RA mengakui kalau melakukan pelemparan korban sebanyak tiga kali dan dua kali kepalanya terbentur tembok," kata Wito.

Wito mengatakan, alasan Roni tega bertindak keji karena terganggu dengan anak tirinya yang rewel karena sedang sakit tersebut.

" Roni Andriawan ini sedang tiduran dan korban rewel," kata Wito.

Pura-Pura Tak Tahu Saat Ditanya Istri

Wito mengatakan, Roni bertindak keji ke bayi itu ketika istrinya, DA sedang berada di dalam kamar mandi. Pelaku melemparkan korban ke tembok sebanyak tiga kali, dua di antaranya mengalami pendarahan di kepala.

Usai melakukan perbuatannya, Roni pura-pura tak tahu menahu kondisi anaknya yang lemas di kasur. Justru dia pura-pura bertanya penyebab anak tirinya lemas. Melihat itu, tersangka bersama istrinya membawa anak ke klinik di dekat rumah.

" Kemudian melihat kondisinya parah disarankan ke rumah sakit, tapi sampai ke RS. Budi Asih korban dinyatakan meninggal dunia," ujar dia.

Halaman :

Berita Lainnya

Index