HARIANRIAU.CO - Alat bantu pernapasan yang diberi nama Surgeons Of Universitas Sebelas Maret (SUNS) portable air filter menjadi salah satu alternatif yang bisa digunakan masyarakat untuk menghasilkan udara bersih di tengah kabut asap yang melanda.
Tim dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr Andi Fittrani, menjelaskan bahwa SUNS portable air filter ini merupakan penemuan UNS yang bisa diterapkan masyarakat dengan modal hanya Rp 25.000.
"Masker penyaring udara ini bisa dibuat dan digunakan masyarakat sendiri dengan modal yang minim," sebutnya dalam acara pelatihan pembuatan SUNS portable air filter di Fakultas Kedokteran Universitas Riau, Sabtu (21/9).
Dr Andi Fittrani mengatakan, meskipun masyarakat yang terpapar kabut asap menggunakan masker, namun keberadaan masker tersebut belum sepenuhnya maksimal dalam melindungi tubuh.
"Penemuan ini sudah ditemukan sejak 2015 lalu, sudah kita uji coba. Itu mampu melindungi diri dari kabut asap dan mendapatkan udara bersih," ujar Dr Andi Fitrrani.
Ia menambahkan, alat tersebut berbentuk kotak berukuran 15cm x 20cm x 30cm yang terbuat dari bahan mika. Pada salah satu bagiannya terdapat lubang yang diberi penyaring, dan di dalamnya diletakkan busa. Udara bersih yang sudah disaring dialirkan ke hidung melalui selang yang ada.
"Mekanisme kerjanya, udara kotor masuk ke kotak humidifier melewati filter depan yang dilembabkan dengan air dan deterjen sebagai penyaring dan diberi aromatherapy," terangnya.
Untuk bahan yang digunakan meliputi kain kristik, kain tipis, perekat lepas pasang, tali bis, tali elastis, filter aquarium, mika tebal, selang aquarium, bola plastik mainan, spons dan sarung tangan/handscoon.
"Sedangkan untuk alat yang digunakan yaitu plaster, spidol, gunting, cutter, penggaris, lem tembak atau lilin dan hekter," tutup Dr Andi Fitrrani.
sumber: mediacenter.riau.go.id
.jpeg)
