914 Hektare Perkebunan Sawit Rokan Hilir akan Diremajakan pada 2020

914 Hektare Perkebunan Sawit Rokan Hilir akan Diremajakan pada 2020
Direktur Utama PTPN V Jatmiko K Santosa (tengah) saat mengunjungi perkebunan sawit rakyat di Kabupaten Rokan Hilir, Riau. PTPN V memasang target untuk

HARIANRIAU.CO - PT Perkebunan Nusantara V sebagai bagian dari Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III (Persero) menyatakan akan melakukan peremajaan 914 hektare perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, pada 2020.

Direktur PT Perkebunan Nusantara V Jatmiko K Santosa dalam keterangannya kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu mengatakan jika program peremajaan tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit melalui program BUMN Sawit Rakyat.

Jatmiko telah meninjau langsung kesiapan program peremajaan sawit rakyat bagi petani plasma dan mitra perusahaan, salah satunya kelompok tani KUD Karya Sawitri, medio pekan ini.

Ia menjelaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan bukti keseriusan dan komitmen dalam menjalankan program BUMN Sawit Rakyat yang diinisiasi oleh anak perusahaan perkebunan negara di Provinsi Riau itu sejak April 2019.

"Kehadiran kami adalah untuk bersilaturahim dengan kelompok tani Karya Sawitri sebagai mitra PTPN V," kata Jatmiko.

"Kami juga menyampaikan komitmen Perusahaan terhadap kelompok tani sawit Karya Sawitri dalam rencana pelaksanaan peremajaan sebagai bagian dari BUMN Sawit Rakyat yang akan dilaksanakan pada Tahun 2020, serta untuk melihat secara langsung sejauh mana persiapan kelompok tani dalam pelaksanaan program nanti," lanjutnya.

Sebanyak enam kelompok tani di Kabupaten Rokan Hilir yang telah menjadi mitra perusahaan dalam program BUMN Sawit Rakyat. Peremajaan perkebunan kelapa sawit di enam kelompok tani itu mencapai 914 hektare.

Dia mengatakan sebagai mitra teknis, PTPN V mempersiapkan segala sesuatu selaras dengan standar mutu pengelolaan budi daya kelapa sawit terbaik.

Mulai dari persiapan pembersihan lahan atau "land clearing", penyediaan sumber bibit unggul dari PPKS, hingga pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan dan pekerjaan lanjutan lainnya yang diselenggarakan bersama-sama dengan petani melalui pola single management.

Sementara itu, Ketua KUD Karya Sawitri Kepenghuluan Kencana Paket D, Paidi mengapresiasi langkah PTPN V yang telah memberikan semangat dan meyakinkan kelompok tani untuk melaksanakan program peremajaan sawit melalui program pemerintah tersebut.

Sejauh ini, ia mengatakan peserta peremajaan perkebunan sawit yang telah memenuhi syarat sebanyak 47 KK dengan luas lahan sebanyak 126,437 hektare.

"Sesuai informasi tadi, 'replanting' akan dilaksanakan secepatnya pada bulan 8 tahun 2020 mendatang," ujarnya.

Untuk itu, dia berharap kedatangan Dirut PTPN V dapat memompa keyakinan petani untuk melaksanakan peremajaan sawit sehingga program itu dapat terlaksana dengan optimal.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno pada April 2019 lalu meminta agar program peremajaan perkebunan sawit terus diperluas sebagai bagian dari pengembangan program biodisel atau bahan bakar nabati jenis solar dari pengolahan kelapa sawit.

Rini kepada Antara di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, saat itu mengatakan program peremajaan sawit nantinya diharapkan produktivitas kelapa sawit terutama milik masyarakat terus meningkat sehingga program pengembangan biodisel dengan melibatkan PT Pertamina (Persero) berjalan dengan baik.

"Kita bisa memanfaatkan kelapa sawit menjadi biodisel yang ramah lingkungan. Kita bisa memanfaatkan kelapa sawit yang ramah lingkungan. Itu bahan bakunya 100 persen bisa dari kelapa sawit," kata Rini di sela kegiatan peremajaan perkebunan sawit seluas 725 hektare di Rokan Hulu.

Pada tahap awal, lebih dari 4.000 hektare lahan perkebunan sawit petani plasma yang usianya melebihi 25 tahun ditebang dan ditanami ulang. Hingga 2025 mendatang, ditargetkan peremajaan kelapa sawit petani plasma mencapai 32.000 hektare lebih.


sumber: riau.antaranews.com/Gil

Halaman :

Berita Lainnya

Index