Bupati Inhil sebut Penataan Lingkungan Bisa Melalui Program DMIJ Plus Terintegrasi

Bupati Inhil sebut Penataan Lingkungan Bisa Melalui Program DMIJ Plus Terintegrasi

HARIANRIAU.CO - Guna mencegah penyakit berbasis lingkungan, memberdayakan hidup bersih dan sehat, meningkatkan kemampuan masyarakat, serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar yang berkesinambungan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) melalui Dinas Kesehatan menggelar Pertemuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Pertemuan ini diisi dengan Advokasi Teknologi Tepat Guna Jamban Pesisir Komunal dan Sosialisasi Pelaksanaan Pelaksanaan Kabupaten/ Kota Sehat (KKS) Kabupaten Inhil.

STBM adalah suatu pendekatan partisipatif yang mengajak masyarakat untuk menganalisa kondisi sanitasi mereka melalui suatu proses pemicuan, sehingga masyarakat dapat berpikir dan mengambil tindakan untuk meninggalkan kebiasaan buang air besar mereka yang masih di tempat terbuka dan sembarang tempat.

Pendekatan yang dilakukan dalam STBM menyerang/ menimbulkan rasa ngeri dan malu kepada masyarakat tentang kondisi lingkungannya. Melalui pendekatan ini kesadaran akan kondisi yang sangat tidak bersih dan tidak nyaman akan muncul.

Narasumber pada sosialisasi ini adalah Diana Nurhayati dari Direktorat Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI dan Sofiang MSi dari Balai Teknis Kesehatan Lingkungan dan Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan RI Kelas I Batam.

Peserta yang mengikuti ialah Camat se-Inhil, Kepala Desa/ Lurah se-Inhil, Kepala Puskesmas se-Inhil, dan beberapa tenaga kesehatan se-Inhil.

Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan H  Zainal Airifin SKM MKes, dari 236 desa yang ada di Inhil hanya ada 37 desa yang 100 persen masyarakatnya menggunakan jamban keluarga.

"Hal ini dikarenakan kondisi Inhil yang diliputi perairan, maka sungai atau pinggiran pantai dijadikan belakang rumah. Dengan kondisi ini sulit mencapai penggunaan jamban keluarga yang sehat," ujarnya.

Sasaran mutlak pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mencapai Kabupaten/ Kota sehat. Untuk itu, dalam kegiatan unu dikenalkan Sistem Pengelolaan Tinja Daerah Pesisir (SPTDP) kepada Camat dan Kepala Desa untuk diterapkan di daerahnya masing-masing. 

Senada yang dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Inhil, Bupati Drs HM Wardan sepakat bahwa tantangan terbesar memenuhi target tersebut memang dipengaruhi oleh geografis Inhil yang memang merupakan daerah aliran sungai dan laut. 

"Menyangkut sikap mental kebiasaan masyarakat yang BAB sembarangan, ini yang menjadi tanggungan kita. Maka untuk itu dalam kegiatan ini saya sangat mengharapkan kepedulian kita semua. Kepada Pak Camat buatlah arisan untuk membangun jamban keluarga," tutur Bupati dalam sambutannya, Senin (28/10/2019).

Disebutkannya, hal yang terpenting dan utama yang diperlukan untuk membuat arisan tersebut adalah data. Dirinya menilai tanpa data, pergerakan menyusun program ini hanya angan-angan belaka, sebab tidak ada target yang ingin dikejar.

"Pada penyusunan APBDes, arahkan melalui Dinas PMD dalam program DMIJ Plus Terintegrasi bisa dimasukkan ke dalam anggaran, bagaimana kita bisa menata lingkungan kita dengan baik, merubah pola pikir masyarakat yang biasanya buang air di sungai. Bagaimana upaya kita ke depan dalam tahun tertentu, 236 desa sudah memenuhi kriteria yang ada," pungkasnya.

sumber:riaulink/gil

Halaman :

Berita Lainnya

Index