HARIANRIAU.CO - Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Natar Nasution akan melibatkan seluruh lintas program dan sektor terkait penanggulangan serta pengendalian HIV/AIDS.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Pengurus Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Riau di Hotel Pangeran Pekanbaru, Senin (4/11/19).
Selaku Ketua Pelaksana KPA Provinsi Riau, Edy mengungkapkan estimasi hasil survei di Riau sebanyak 183.923 merupakan laki-laki pembeli seks dan 738 lainnya adalah waria, sedangkan homoseksual mencapai 4431, untuk pemakai napza berjumlah 2931 dan 6428 pekerja seks komersil (PSK).
Melihat tingginya angka tersebut, Edy mengajak seluruh lintas program, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta anggota KPA Provinsi Riau untuk bersama-sama memerangi dan menanggulangi penyakit berbahaya itu.
"Penanggulangan HIV/AIDS di Riau tidak akan berhasil apabila hanya ditangani oleh Dinas Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan saja," tuturnya.
Pada kesempatan itu, ia memaparkan strategi rencana aksi daerah Riau dalam penanggulangan HIV/AIDS. Strategi tersebut yakni mencegah dan mengurangi penularan HIV baru, meningkatkan kualitas hidup Orang Yang berstatus HIV Positif (ODHA) dan mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV/AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat.
Mengingat pentingnya penanggulangan HIV/AIDS, Wagubri membacakan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 331.1/2803/SJ tanggal 24 Juli 2012 bahwa Gubernur dan Bupati atau Wali Kota selaku pembina operasional Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) agar segera menyusun program kerja secara berkesinambungan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) masing-masing untuk peningkatan peran Satpol PP dalam penanggulangan HIV/AIDS.
"Mari berantas HIV/AIDS sesuai peran serta masing-masing sesuai dengan tugas pokok dan fungsi," tutupnya.
sumber: mediacenter.riau.go.id/gil
.jpeg)
