Kemenko Kemaritiman Berikan Arahan Tata Kelola Gambut dan Mangrove di Riau

Kemenko Kemaritiman Berikan Arahan Tata Kelola Gambut dan Mangrove di Riau

HARIANRIAU.CO - Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman dan Investasi RI memberikan beberapa arahan terkait tata kelola lahan gambut dan mangrove yang ada di Provinsi Riau.

Arahan ini disampaikan langsung oleh Asisten Deputi (Asdep) Lingkungan dan Kebencanaan Maritim Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI Sahat Panggabean, saat menghadiri rapat kerja penanganan mangrove dan wilayah terluar Riau, di Ruang Melati Kantor Gubernur Riau, Selasa (5/11).

Sahat menyebutkan, beberapa arahan tersebut diantaranya yaitu badan restorasi gambut diinstruksikan untuk berkoordinasi dengan Duta Besar RI untuk Jerman terkait bantuan dana 10 juta euro dari Jerman, serta membuat rencana program pemulihan mangrove di wilayah Riau.

"Dinas PUPR ditunjuk sebagai pilot manager officer (PMO) dari upaya pemulihan mangrove pada pulau-pulau di Provinsi Riau yang berbatasan langsung dengan Malaysia," katanya, Selasa (05/11).

Poin berikutnya, Sahat juga menyebutkan bahwa Kementerian PDTT melalui dana desa diminta untuk fokus dalam pemulihan mangrove di Riau.

Ia menambahkan, Gubernur Riau juga harus turut menjadi komandan dalam penanganan mangrove dan gambut tersebut.

"Adanya koordinasi antara Kemenko Kemaritiman, Gubernur Riau, Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) dalam melaksanakan semua tindak lanjut arahan yang disampaikan dalam rapat ini," kata Sahat.

Sahat juga menyampaikan perlu adanya regulasi terkait hukum perlindungan mangrove dan perdagangan hutan bakau serta terus melaporkan perkembangan rencana restorasi gambut dan mangrove di Riau kepada Kemenko Kemaritiman RI.

"Kami ingin tahun berikutnya Gubernur Riau yang mengundang kami, bukan kami lagi yang adakan rapat. Mari kita susun rencana ini secara detail sampai 2024 nanti," terangnya.

Asdep Lingkungan dan Kebencanaan RI ini berharap, dengan adanya beberapa kali pertemuan di Riau mampu menuntaskan permasalahan kerusakan lingkungan yang ada di Riau terutama gambut dan mangrove.

"Semoga jadi pelajaran bagi kita semua, jadi kedepannya Riau tidak lagi membahas yang itu-itu saja," tutup Sahat. 

sumber: mediacenter.riau.go.id/gil

Halaman :

Berita Lainnya

Index