HARIANRIAU.CO - Kementrian Koordinasi (Kemenko) Kemaritiman dan Investasi RI menyebutkan bahwa ada beberapa lokomotif yang bisa dikembangkan untuk mengangkat ekonomi masyarakat di Riau.
Beberapa diantara lokomotif tersebut yaitu Hortikultura cabe, kelapa, rumput laut, peternakan, kopi liberika, pinang, ubi racun dan perikanan.
Hal ini diungkapkan oleh Asisten Deputi (Asdep) Lingkungan dan Kebencanaan Maritim Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI Sahat Panggabean, saat menghadiri rapat kerja penanganan mangrove dan wilayah terluar Riau, di Ruang Melati Kantor Gubernur Riau, Selasa (05/11).
Sahat Panggabean menyebutkan, pengembangan lokomotif ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah, daya saing serta dapat diterima oleh masyarakat luas.
"Jadi kita tidak hanya fokus pada kerusakan lingkungannya saja, namun kita berupaya untuk mengangkat potensi yang ada di Riau terutama daerah perbatasan yang rawan narkoba dan kerusakan lingkungan," ucapnya.
Diungkapkan oleh Sahat, kopi liberika dari daerah Kepulaun Meranti yang ditanam di daerah gambut bisa menjadi salah satu contoh ikon menariknya Riau. Pemerintah, sebutnya, bisa mencarikan teknologi mulai dari budidaya hingga pasca panen kopi tersebut.
"Kita punya potensi kenapa tidak kita kembangkan. Mari kita mencari keunggulan kita dan menjadikan potensi untuk mengangkat ekonomi masyarakat," katanya.
Selain itu, Ia juga menuturkan bahwa Riau bisa membangun pusat industri untuk potensi pertanian masyarakat Riau.
Menurutnya, banyak yang bisa diolah dengan teknologi, sehingga Riau tidak hanya penghasil barang mentah tetapi juga barang siap pakai dan siap untuk dipasarkan.
"Mari kita ciptakan lokomotif ekonomi, kita ubah mindset masyarakat dari abrasi menjadi pengembangan ekonomi," tutur Sahat.
sumber: mediacenter.riau.go.id/gil
.jpeg)
