16 Alat Berat di Kecamatan Diambil Alih Disbun Inhil

16 Alat Berat di Kecamatan Diambil Alih Disbun Inhil
Sekretaris Disbun Inhil, Sutarno Wandoyo

HARIANRIAU.CO - 16 unit apat berat yang ada di Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau kembali di tarik dan dikelola oleh Dinas Perkebunan (Disbun).

Penarikan alat berat tersebut dilakukan karena program satu kecamatan satu alat berat tidak efektif dalam upaya penyelamatan kerusakan infrastruktur kebun kelapa masyarakat.

"Jadi sesuai dengan hasil kesepakatan bersama pada tahun 2020 semua alat berat akan kita (Disbun) tarik. Saat ini kita hanya menunggu pihak kecamatan menyelesaikan target pekerjaan jelang akhir tahun," ujar Sekretaris Disbun Inhil, Sutarno Wandoyo, Rabu (6/11/2019).

Berbeda dari tahun sebelumnya, pada tahun 2020 program penyelamatan kebun kelapa masyarakat melalui pola swakelola secara tekhnis akan kembali diambil alih oleh Dinas Perkebunan Inhil dengan membentuk tiga zona penempatan alat berat.

Masing-masing zona nantinya terdiri dari beberapa wilayah mulai dari zona satu yang meliputi Kecamatan Tembilahan, Tembilahan Hulu, zona dua meliputi daerah Inhil Selatan dan zona tiga yakni daerah dibagian Inhil utara.

Sutarno mengatakan, Disbun Inhil nantinya akan melakukan inventarisir data kerusakan kebun kelapa masyarakat Inhil. Untuk daerah-darah yang tercatat mengalami kerusakan parah akan dilakukan perbaikan terlebih dahulu dengan mengerahkan dua sampai tiga alat berat sekaligus dengan harapan pembangunan tanggul cepat terlaksana.

Sutarno menilai, dengan mengerahkan sejumlah alat berat, sasaran pembangunan 400-500 kilometer tanggul pertahun yang menjadi target pemerintah daerah akan lebih efektif dan mudah dicapai.

"Jika satu kecamatan satu alat berat terlalu banyak kendala, ditambah lagi dengan permasalahan alat berat itu sendiri. Sementara kita tau bahwa tingkat kerusakan perkebunan masyarakat berbeda-beda di setiap daerah," tuturnya.

Pembangunan trio tata air yang terdiri dari tanggul mekanik, tanggul manual dan pintu klep sejauh ini memang menjadi prioritas Pemerintah Daerah untuk mengembalikan produktifitas kelapa di Inhil. Jika diestimasikan pembangunan satu kilometer tanggul mekanik dapat menyelamatkan kebun kelapa seluas 25 hektar (Ha).

Dengan adanya upaya baru ini, Sutarno optimis kerusakan infrastruktur di sektor perkebunan Inhil yang sebagian besar disebabkan oleh itrusi air laut dapat diatasi.

"Insyaallah kita optimis semua akan terlaksana dengan baik jika tidak ada masalah serius pada alat berat yang kita punya.

Ragil Hadiwibowo

Halaman :

Berita Lainnya

Index