Misteri Makam Tua Tak Bernama di Bengkalis

Misteri Makam Tua Tak Bernama di Bengkalis

HARIANRIAU.CO - Sejarah mencatat, Bengkalis merupakan kabupaten tertua yang ada di Provinsi Riau. Keberadaan situs-situs sejarah setidaknya membuktikan peradaban masa lalu memang benar pernah ada di daerah yang dijuluki Kota Terubuk itu.

Salah satunya peninggalan paling bersejarah adalah penjara masa penjajahan Belanda atau Benteng Huis Van Behauring terletak di Jalan Pahlawan, Kota Bengkalis, Pulau Bengkalis.

Konon, bangunan itu sudah ada sejak tahun 1810. Bahkan, tidak sedikit peninggalan sejarah terdapat di Kabupaten Bengkalis namun keberadaannya hingga saat ini masih belum terkuak.

Keberadaannya pun menjadi peninggalan abadi yang menjadi misteri untuk diungkap. Salah satunya, keberadaan kompleks pemakaman tertua di Kota Terubuk yang ada di Desa Pangkalan Batang, Kecamatan Bengkalis.

Kompleks makam hingga kini belum diketahui sejarahnya, terdapat puluhan makam peninggalan sejarah masa lalu. Pemakaman yang berjarak 4 kilometer dari Kota Bengkalis, memakan waktu 20 menit dengan mengendarai sepeda motor. Setibanya, di Jalan H Kitah, Desa Pangkalanbatang, menuju kearah makam, hanya ditemukan satu unit rumah yang dikenal oleh warga sebagai penjaga komplek makam hingga turun menurun.

Berjarak hampir 300 meter dari rumah juru kunci, kita berjalan kaki menuju pemakaman yang terletak di pesisir laut. Pohon hutan yang rindang memanjakan pemandangan di area makam. Rindang pohon membuat teduh, namun tak menghalangi serbuan nyamuk kebun yang cukup ganas.

Kompleks makam yang berada di lahan satu hektar terletak di bibir pantai laut, berhadapan dengan Desa Bukitbatu. Terdapat puluhan makam peninggalan masa lalu. Seperti punya sejarah, dibuktikan dengan keberadaan batu nisan pada sejumlah makam mirip dengan makam tokoh besar kerajaan yang ada di Indonesia.

Puluhan makam, sebagiannya terlihat memiliki nisan makam berbetuk bulat dan sebagaian lagi berbentuk pipih. Bila dilihat bukan seperti makam-makam biasa. Namun sayangnya tidak satupun terlihat ada tanda ataupun nama pada nisan-nisan tersebut.

Keberadaan kami di makam tersebut, tiba-tiba disambut seorang pria paruh baya. Sambil berkenalan, pria berperawakan kurus dan berbadan tinggi itu mengaku bernama Ismail. Ia merupakan warga tempatan yang menjaga pemakaman.

Pria berusia 54 tahun ini menyebut, konon nisan berbentuk bulat menurut bentuknya menandakan makam laki-laki. Sementara nisan berbentuk pipih menandakan makam perempuan. Makam ini diperkirakan berusia ratusan tahun.

”Tidak ada yang tahu pasti cerita atau sejarah penuh makam-makam tua ini, menurut orang tua saya dulunya di sini merupakan pangkalan yang terdapat aktivitas masyarakat di sini," kata Ismail, memulai cerita pad Ahad (17/11/2019) petang.

Pun demikian Ismail menambahkan, selama bertahun-tahun warga diwariskan cerita sederhana mengatakan makam-makam itu sangat bersejarah, bahkan sebagaian kalangan menyebut di dalamnya merupakan makam petinggi kerajaan atau para raja dulunya.

”Cerite dari orang tua kita, makam ini dulunya sering diziarah oleh Petinggi Negeri ini. Bahkan, Bupati Bengkalis, Priode 1949 - 1953, M Muhammad sering berkunjung ke makam ini," ujar Ismail.

Ismail menceritakan telah menemukan benda-benda antik yang diduga peninggalan sejarah. Barang peninggalan tersebut membuktikan adanya aktivitas disekitar pemakaman dulunya. Benda-benda tersebut berupa sepihan piring, mangkok dan guci bercorak Tiongkok, ditemukan disekitar makam.

”Kita dapatkan saat membersihkan makam dan ini bukti peninggalan sejarah, bahwa dahulunya ada aktivitas di sekitar sini,” ujar Ismail semberi menunjukan serpihan benda peninggalan sejarah. 

sumber: potretnews.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index