Kisah Cinta Sule-Lina: Ekonomi Pas-pasan, Seminggu Empat Kali Bertengkar

Kisah Cinta Sule-Lina: Ekonomi Pas-pasan, Seminggu Empat Kali Bertengkar
Sule dan Lina

HARIANRIAU.CO -  Mantan istri pelawak Sule, Lina meninggal dunia, Sabtu (4/1/2020). Lina meninggal, disebut terkena serangan jantung. Lina meninggal dunia di Rumah Sakit Al Islam.

Sule dan Lina bertemu, saat sama-sama duduk di bangku sekolah Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) di Jawa Barat. Sule kemudian dijadikan tempat curhat Lina. 

Sule dianggap Lina, tempat paling bisa dipercaya dan mampu memberikan solusi.

"Ketika itu memang saya belum ada rasa apa-apa terhadap dia (Lina-red), masih sebatas teman biasa. Tapi, lama-lama karena seringnya ketemu, ada getaran yang berbeda dari dalam dada ini,"  ujar Sule.

Namun, gejolak di dalam dadanya itu dipendam dalam-dalam. Tidak terungkap hingga sekian lama. 

"Saya malu untuk mengatakan yang sebenarnya, takut ditolak," katanya malu-malu. 

Sule merasa tidak pantas untuk mencintai dan dicintai Lina. 

"Saya ini siapa? Lina dari keluarga terhormat," jelas Sule dalam wawancara dengan tabloid Bintang Indonesia pada 2008 lalu. 

Dengan berjalannya waktu, ia percaya jodoh, rezeki, dan maut di tangan Tuhan. Ia pun mulai berusaha mendapatkan cinta dan kasih sayang Lina.

Singkat cerita, setelah setahun, usaha yang dilakukan Sule membuahkan hasil. Walau lewat Comblang bernama Onny. Salam dari Sule yang disampaikan Onny, rupanya menyangkut di kepala Lina. Yang ada hanya nama Sule dan Sule. 

"Saya tidak bisa bohong itu, dan saya juga sempat beranggapan kalau Sule pakai guna-guna, he he he," ingat Lina sembari tertawa.

Lina lantas menantang Sule. 

"Ya sudah, kalau Sule memang benar-benar suka pada saya, suruh dia ngomong langsung." 

Tiga bulan kemudian, Sule baru memberanikan diri menyatakan isi hatinya pada Lina. Tepatnya Agustus 1996, di kos Onny. Kebetulan saat itu Lina baru putus dengan pacarnya, dan kesempatan itu dimanfaatkan Sule untuk mencuri perhatiannya. Sule bersyukur Lina memberi balasan positif.

Selepas masa-masa SMKI, mereka memutuskan menikah. Sesungguhnya Sule belum siap, karena belum punya pekerjaan. Tapi  keluarga Lina, yang mengkhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan, mendesak. 

Pasangan Sule-Lina pun menikah pada 27 Agustus 1997 di Bandung. Acaranya cukup sederhana, hanya dengan ijab kabul yang disaksikan keluarga kedua mempelai.  

Pasangan Sule dan Lina pun menikah pada 27 Agustus 1997 di Bandung. Setelah menikah, mereka tinggal serumah bersama orang tua Sule di Cimahi, Jawa Barat. Liku-liku hidup berumah tangga mulai mereka jalani.

Sule, yang tidak punya penghasilan tetap, jarang mendapat panggilan manggung hajatan sebagai pelawak, pemain degung, dan penari jaipong.

Sedangkan Lina yang pesinden banyak manggung di pentas hajatan. Dengan penghasilan Lina jauh lebih besar, konflik tak terhindarkan. Dalam seminggu, mereka mengaku bisa tiga-empat kali bertengkar.

"Saya merasa sangat tertekan, karena penghasilan istri lebih besar dan berlaku seenaknya, ini penyebab utamanya. Saya tidak tahu lagi, harus bagaimana cara mengatasi masalah ini," ungkap Sule kepada tabloid Bintang Indonesia pada 2008 lalu.

Sule tidak tinggal diam. Ia jadi guru SMP, namun hanya bertahan 6 bulan. Ditambah kehadiran Rizky Fabian, mereka boleh dibilang hidup kekurangan. Setelah Rizky Fabian berumur 1 tahun, mulai ada perubahan dalam perekonomian. Sule selain sering mendapatkan job manggung, juga bekerja sebagai penyiar radio. Kalau dihitung-hitung, penghasilannya lumayan untuk beli motor yang mengantarnya ke sana ke mari. "Alhamdulillah, berantem dengan istri mulai berkurang," katanya.

Tapi entah kenapa, menyusul kelahiran Putri Delina, anaknya yang kedua, penghasilannya merosot kembali. Sule pun kembali hanya berharap dari job manggung. Pertengkaran dalam rumah tangganya pun meningkat malah melibatkan pihak ketiga, orang tua Sule. Untuk sedikit meredam, mereka mengontrak rumah. "Tapi kami kontrak rumah sendiri hanya mampu 7 bulan, kembali balik lagi ke rumah orang tua," tutur Sule. Bukan karena tidak mampu bayar. Banyaknya tawaran manggung berdatangan membuat mereka harus sering meninggalkan anak. Dan hanya pada orang tua mereka mempercayakan pengasuhan anak bila mereka sibuk.

Masalah anak terselesaikan, tapi tidak dengan konflik rumah tangga. Setiap kali sedang bertengkar, Sule mencari penyelesaian di luar rumah alias pergi meninggalkan istri. 

"Saya akui itu tidak baik, dan tidak menyelesaikan masalah." 

Hal yang sama juga dilakukan Lina. Bila sedang bertengkar dengan suaminya, dia pulang ke rumah orang tuanya. Puncaknya, karena mengalami jalan buntu, mereka sempat memutuskan bercerai. 

Tapi Sule mengalah karena tidak ingin rumah tangganya hancur dan anak-anak yang menjadi korban.

Pada 2005, bersama grup lawak SOS, Sule menjadi pemenang API dan pelawak terfavorit API. Seiring kemenangan itu, rezeki pun mulai mengalir deras. Problem rumah tangga mereka pun mulai mereda. 

sumber: rakyatku.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index