Legislator Minta BPRS Riau Berfungsi

Legislator Minta BPRS Riau Berfungsi
Ilustrasi/Int

HARIANRIAU.CO - Legislator Riau dari partai Hanura, Kasir meminta kepada Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Provinsi Riau yang dibentuk berdasarkan Kepres dan SK Gubri untuk berfungsi sebagaimana mestinya. Mengingat di lapangan banyak terjadi persoalan pelik seputar kesehatan yang tidak ada solusi penanganannya.

"Di Riau ada 74 unit Rumah Sakit terdiri dari Rumah Sakit Pemerintah 24 unit dan Swasta 49 unit. Ini jadi tugas dari BPRS dalam mengawasi, terutama dalam memfalitasi bila mana hak dan kewajiban pasien atau rumah sakit terabaikan. Misalnya pasien merasa tidak dilayani rumah sakit, bisa laporkan. Begitu juga rumah sakit yang tidak dapatkan haknya dari pasien bisa juga," katanya, Selasa (14/01).

Lebih jauh disampaikan juga oleh anggota DPRD Riau yang tergabung di fraksi gabungan PPP-Nasdem-Hanura ini, fungsi BPRS Riau ini diharapkan tidak seputar itu saja. Dirinya juga berharap BPRS juga bisa menelusuri atau menemukan kejanggalan yang terjadi selama ini tentang rumah sakit pemerintah selalu merugi. Padahal rumah sakit swasta selalu laba. Ini kenapa, juga harus bisa diungkap.

"Ini suatu masalah juga kenapa rumah sakit pemerintah merugi. Padahal pasien berobat bayar, walau pakai BPJS, KIS dan lainnya, itukan tetap dibayarkan dengan dana pemerintah. Tapi kenapa hal ini merugi. Kita minta mengenai hal ini juga jadi diketahui penyebabnya," sebut Dapil Kota Pekanbaru ini lagi memberikan semacam kasus.

Kemudian disampaikan juga, hal lain yang juga harus jadi pekerjaan BPRS Riau juga dalam mengawasi pengadaan alat-alat kesehatan di rumah sakit. Terutama rumah sakit milik pemerintah. Karena selama ini bisa saja terjadi terutama rumah sakit pemerintah di daerah. Pengadaan akat kesehatan asal ada kegiatan atau proyek saja. Sementara pemanfaatannya tidak ada atau tidak sesuai kebutuhan.

"Misalnya disalah satu rumah sakit yang ada, dokter spesialis jantungnya tidak ada. Tetapi ada dilakukan pengadaan alat pengobatan jantung. Jadi hal ini tentu tidak sesuai kebutuhan atau akan sia-sia saja pengadaan peralatan tersebut," katanya lagi dengan memberi contoh.

sumber: mediacenter.riau.go.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index