Puluhan Turis Kunjungi Destinasi Ekowisata Mangrove di Desa Bokor Riau

Puluhan Turis Kunjungi Destinasi Ekowisata Mangrove di Desa Bokor Riau
Sejumlah wisatawan dari Malaysia, Thailand dan Jakarta ketika mengunjungi ekowosata hutan mangrove di Desa Bokor, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, S

HARIANRIAU.CO - Puluhan pelancong dari tim Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Thailand Malaysia dan Jakarta, yang pernah dibentuk oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2019 lalu, mengunjungi Desa Bokor di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Selasa (28/1/2020). Kedatangan mereka difasilitasi oleh Dinas Pariwisata Riau, demi membantu promosi dan marketing pariwisata di Riau.

Desa ini memiliki kawasan hutan bakau atau mangrove yang masih hijau memesona. 

Setibanya di lokasi, puluhan kera ekor panjang melompat-lompat bergelayutan memijak ranting pohon bakau, menyambut kedatangan wisatawan ketika memasuki di pintu gerbang. Suaranya memekik keras saling bersautan sambil mendekati tamu yang datang.

Melihat kondisi seperti ini, rasa khawatir menghampiri sebagian para pelancong. "Jangan takut kera-kera di sini tidak ganas. Tapi tolong perhatikan dan jaga baik-baik barang-barang yang dibawa," ucap ketua kelompok Sadar Wisata Bathin Galang, Desa  Bokor, Sopandi, ketika mendampingi wisatawan, Selasa (27/1/2020).

Perjalan melintasi hutan mangrove dilanjutkan. Rombongan menelusuri kawasan itu berjalan kaki diatas joging trek yang dibuat menggunakan kayu meranti sepanjang 360 meter. Membelah rimbunya pepohonan menuju menara pandang.

Setibanya di menara pandang, hamparan luas hutan bakau itu semakin menghijaukan mata. Hadir pula beberapa burung punai dan elang, terbang melintas seakan turut menyambut tamu datang. Suasana seperti ini sangat jarang ada di kota besar seperti Kuala Lumpur dan Jakarta.

Ketua kelompok Sadar Wisata Bathin Galang,  Sopandi kepada pelancong mengungkapkan, kawasan hutan bakau di objek wisata itu luasnya sekitar 10 hektar. Menara pandang dan joging trek di tempat itu dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2019 lalu.

"Luas hutan bakau di Desa Bokor seluruhnya 390 hektare. Kalau di kawasan ekowisata mangrove ini hanya 10 hektar. Tinggi menara pandangnya 9 meter. Suasana asri Lokasi ini termasuk tempat favorit para pelancong ketika berkunjung ke Bokor," katanya.

Setelah puas mengunjungi kawasan wisata mangrove rombongan wisatawan menuju ke perkampungan warga. Pemandangan rumah warga dengan arsitektur khas Melayu menjadi ciri khas di Desa ini. Senyum sapa para penduduk sangat ramah menyambut tamu yang datang ketika saling berpapasan di jalan.

Wisatawan dari Malaysia, Zarnizar mengatakan, ia sangat senang ketika mengunjungi Desa wisata itu. Menurutnya, air sungai di Bokor terlihat bersih tanpa ada sampah terapung. 

"Ruang-ruang untuk berehat dan toilet turut disediakan mengikut standard international. Segar sekali udara di Hutan Mangrove tersebut. Papan information juga banyak terdapat di sana, Itu mempercepat proses mendapatkan info," kata Zarnizar. 

"Mayoritas warga di Desa Bokor sangat sopan dan santun, cara berbicara mereka mirip dengan orang melayu Malaysia. Masakan yang dihidangkan pun enak seperti cita rasa yang ada di Malaysia," ujarnya. 

Desa wisata Bokor memiliki 4 dusun yaitu Dusun durian, Dusun cempedak, Dusun manggis dan Dusun kelapa. Lokasinya berada di tepi sungai Bokor yang mengalir dari tengah Pulau Rangsang menuju Selat Hitam.

Untuk menuju ke Desa Bokor para pelancong bisa melalui Kota Batam atau Pekanbaru menuju Ibukota Kabupaten Meranti, Selat Panjang. Selanjutnya melanjutkan perjalanan sekitar 40 menit dengan menggunakan kapal kayu bermotor, kapasitas sekitar 30 orang penumpang.

Di Desa ini, selain bisa mengunjungi ekowisata bakau dan jelajah kampung, para pelancong juga bisa menjajal wisata lainya seperti, telusur sungai bokot, wisata melihat kunang-kunang pada malam hari, memancing ikan sambil mencari kerang dan menjala udang.

Kemudian ada juga atraksi lari di atas tual sagu, permainan gasing, mencicipi kuliner lokal dan melihat hasil kerajinan tangan warga Desa. Pada bulan Juli 2020 akan datang, Desa Bokor akan menggelar agenda wisata 'Pesta Sungai Bokor'. Berbagai atraksi pertunjukan bakal digelar pada event ini.

sumber:  mediacenter.riau.go.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index