HARIANRIAU.CO - Sejak awal Januari hingga awal Februari 2020 ini, Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru mencapai 116 kasus. Kasus tertinggi ada di Kecamatan Tenayan Raya.
Kepala Diskes Pekanbaru M Amin, melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maisel Fidayesi mengatakan, sudah berupaya menekan jumlah korban dari virus yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti itu.
"Kita tetap berupaya melakukan pencegahan. Kita berikan edukasi kepada masyarakat lewat Puskesmas tentang pola hidup bersih, untuk menghindari wabah DBD tersebut," kata Maisel, Jumat (7/2/2020).
Ia juga mengklaim, Diskes juga melakukan edukasi tentang pemberantasan wabah penyakit DBD melalui Puskesmas di setiap kecamatan. Juga melakukan fogging ke wilayah yang dianggap rawan.
Ia menambahkan, jumlah penderita DBD tersebut berdasarkan data yang masuk ke Diskes Pekanbaru dari 21 Puskesmas, hingga minggu kelima di tahun 2020.
Menurutnya, kondisi cuaca yang mulai memasuki musim penghujan sejak November 2019 lalu. Kondisi ini juga membuat cepatnya berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti.
"Sejak November kemarin sudah mulai musim penghujan. Akibat itu banyak genangan air tempat nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak," jelasnya.
Sebagian besar pasien yang terserang DBD kata dia sudah sembuh. Kata dia, penanganan medis cepat sangat dibutuhkan bagi pasien DBD.
"Sebab jika lambat mendapatkan penanganan medis, akan memperparah kondisi pasien dan dapat berujung kematian," kata dia.
Berikut jumlah kasus DBD hingga minggu kelima tahun 2020:
-Kecamatan Tenayan Raya 27 kasus,
-Kecamatan Tampan 16 kasus,
-Kecamatan Limapuluh 14 kasus,
-Kecamatan Payung sekaki 11 kasus,
-Kecamatan Rumbai 10 kasus,
-Kecamatan Marpoyan Damai 10 kasus,
-Kecamatan Bukit Raya 8 kasus,
-Kecamatan Senapelan 8 kasus,
-Kecamatan Sukajadi 7 kasus,
-Kecamatan Rumbai Pesisir 4 kasus,
-Kecamatan Pekanbaru Kota 1 kasus,
-Kecamatan Sail 0.
sumber: mediacenter.riau.go.id
.jpeg)
