Curhat Pilu Korban Penipuan WO Pandamanda: Gue Tiap Salaman Minta Maaf

Curhat Pilu Korban Penipuan WO Pandamanda: Gue Tiap Salaman Minta Maaf
Viral curhatan korban penipuan WO Pandamanda (twitter @elsyanaPS)

HARIANRIAU.CO - Korban wedding organizer (WO) Pandamanda membuat pengakuan di media sosial dan menjadi viral. Acara pernikahannya gagal total karena catering tidak datang dan kondisi gedung kosong.

Curhatan tersebut diunggah oleh akun Twitter @elsyanaPS, Senin (3/2/2020). Pemilik akun merupakan teman korban yang telah meminta izin ceritanya disebarkan di media sosial.

Pemilik akun Twitter @elsyanaPS saat hadir ke pernikahan tersebut juga heran karena kondisi gedung sangat sepi.

"Jadi gue baru dateng di gedung resepsi temen gue, gue ngebatin 'kok sepi ya gak ada lalu lalang mas-mas catering pada nyiapin makanan’. Tapi ya sudahlah mungkin masih disiapin di pantry. Acara kirab pun dimulai jam 19.30, makanan pun belum dateng juga, ok, gue masih positif thinking," ungkap @elsyanaPS.

Hingga pada akhirnya, pembawa acara mengumumkan bahwa pihak catering tidak datang. Bahkan MC pernikahan meminta agar peristiwa ini di-viralkan.

Pemilik akun @elsyanaPS lantas bertanya kepada sang pengantin yang menjadi korban penipuan tersebut.

Berdasarkan penuturan korban, ia telah membayar WO beserta catering untuk acara pernikahannya. Namun pihak Pandamanda tidak datang di hari acara tersebut.

"Iya semua yang berbau Pandamanda, mau itu gallery pandamanda. Tolong viralin aja chy. Harusnya di hari H ada briefing, tapi gak ada satu pun WO yang datang. Untung masih ada MC dari WO," cerita korban kepada @elsyanaPS.

Ia melanjutkan, "Gue sampai setiap salaman, minta maaf mulu chy. Gaenak banget gak ada makanan. Gue pesen makanan banyak sampai takut kurang, eh ini gak datang sama sekali".

Viral curhatan korban penipuan WO Pandamanda (twitter @elsyanaPS)

Viral curhatan korban penipuan WO Pandamanda (twitter @elsyanaPS)

Korban menangis setelah acara selesai, orang tuanya juga sedih atas kejadian tersebut.

Mereka kemudian memutuskan untuk mendatangi rumah pemilik WO Pandamanda tersebut setelah acara. Namun si pemilik justru sedang tidur.

"Abis itu kita semua langsung ke rumah ownernya si Anwar namanya. Dia malah lagi tidur. Langsung bawa polisi gue. Sekarang dia udah ditahan chy," kata korban.

Berdasarkan cerita korban, di hari tersebut WO Pandamanda disebut-sebut seharusnya menangani 10 event namun semuanya gagal.

Pantauan Suara.com, curhat korban penipuan WO Pandamanda ini mendapat banyak respon warganet. Lebih dari 12.000 retweet, 21.000 like dan 506 komentar diberikan warganet di unggahan tersebut.

Beberapa warganet yang berkomentar di unggahan itu juga mengaku telah menjadi korban penipuan WO Pandamanda.

Pemilik WO Pandamanda ditangkap

Tercatat 40 korban penipuan Wedding Organizer (WO) Pandamanda berdasarkan penjelasan Polres Metro Depok. Jumlah tersebut bertambah setelah polisi menahan pemilik WO Pandamanda, Anwar Said.

Kapolres Metro Depok Kombes Pol Azis Andriansyah mengatakan, pelaporan resmi terkait kasus penipuan tersebut ada dua orang. Korbannya rata-rata telah menyerahkan sebagian uangnya sebagai tanda jadi paketan jasa pernikahan.

"Mereka (korban) yang sudah terlanjur melunasi. Sedangkan, uang pelunasan dari para korban yang belum menyelenggarakan pernikahan saja sudah habis oleh pelaku," kata Azis di Mapolres Metro Depok pada Rabu (5/2/2020).

Berdasarkan hasil interogasi oleh penyidik, Anwar diduga kuat menggunakan sistem gali lubang tutup lubang dalam menjalankan usaha jasa penyelenggaraan pernikahan tersebut.

Dikatakannya, selama ini untuk menyelenggarakan acara pernikahan dari satu klien, dirinya menunggu pelunasan terlebih dahulu dari klien lainnya.

"Tapi sekarang, seluruh uang dari kliennya ini sudah habis (digunakan), seperti (untuk) membeli rumah dan operasional kantornya," paparnya.

Azis menjelaskan, total sementara kerugian korban penipuan penyelenggara jasa pernikahan itu mencapai Rp 2,5 miliar. Diperkirakan, nominal angka kerugian tersebut bertambah.

"Ini kita masih lakukan pendalaman terhadap tersangka, memang dia memiliki enam orang pekerja yang digaji sekitar Rp 1 Juta. Nanti kita periksa, apakah ada ikut serta mereka namun memang yang aktif menawarkan di media sosial itu adalah tersangka," katanya.

Sumber: suara.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index