Listrik Padam, Pelaksanaan CAT CPNS di Meranti Terganggu

Listrik Padam, Pelaksanaan CAT CPNS di Meranti Terganggu

HARIANRIAU.CO - Pelaksanaan CAT ujian seleksi masuk CPNS di Kepulauan Meranti, Sabtu (8/2/2020) pagi terganggu. Pasalnya, listrik di Selatpanjang mendadak padam.

Pantauan di lokasi, listrik padam pada saat ujian pertama Sabtu pagi dilaksanakan. Belum selesai peserta mengikuti ujian, listrik tiba-tiba padam. Sementara daya dari genset yang tersedia tak serta merta bisa langsung digunakan untuk mengganti daya dari PLN, meski genset telah dinyalakan.

Kondisi ini langsung mengganggu jalannya pelaksanaan CAT CPNS. Kemudian, listrik menyala, namun daya PLN tak kuat sehingga tak mampu menghidupkan personal computer (PC) yang digunakan peserta. Gangguan ini berlangsung sekitar 15 menit. Panitia pelaksana pun langsung menghubungi pihak PLN.

Menurut Sekretaris BKD Bakharuddin MPd, beberapa hari sebelum pelaksanaan CAT, Pansel telah berkoordinasi dengan PLN. Saat itu, PLN pun telah menyepakati bahwa tak ada pemadaman di jalur yang akan dijadikan tempat pelaksanaan ujian CPNS.

"Gangguannya sekitar 15 menit lah. Untuk waktu ujian, tidak berkurang, tetap 90 menit. Karena, saat listrik padam, waktu di masing-masing PC juga terhenti dan kembali bergerak ketika PC dihidupkan," kata Bakharuddin.

Kepala PLN Rayon Selatpanjang, Jannatul, ketika dikonfirmasi menyampaikan permohonan maaf. Katanya, sesuai jadwal pemadaman (karena ada pekerjaan), lokasi pelaksanaan CAT CPNS dikecualikan. Namun, untuk Sabtu pagi terjadi black out sehingga listrik di seluruh Selatpanjang padam mendadak.

"Pagi ini ada pekerjaan jumper listrik di Pesantren Darul Fikri. Tapi tak tahu, tiba-tiba langsung black out, dan itu padamnya di semua wilayah Selatpanjang," kata Jannatul.

Jannatul sempat mengirim gambar dugaan penyebab listrik black out di Selatpanjang, yaitu adanya sesuatu yang diduga sisa layangan di salah satu kabel TM di Jalan Banglas Selatpanjang. Namun, beberapa warga menganggap bahwa alasan tersebut sangat tak masuk di akal.

Ketika ditanya daya mampu, diakui Jannatul, untuk saat ini sebesar 14 MW dengan beban puncak yang hanya sekitar 10 MW. "Saya sudah minta maaf ke Pansel CPNS. Saya jadi tak enak juga dengan kejadian ini," aku Jannatul.

Sumber: cakaplah.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index