Tahun Depan, Warga Miskin di Pekanbaru Terima E-Voucher

Tahun Depan, Warga Miskin di Pekanbaru Terima E-Voucher

HARIANRIAU.CO, PEKANBARU - Sejumlah warga miskin di Kota Pekanbaru, yang sudah masuk data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TP2K), akan menjadi percontohan penerima electronic voucher atau e-voucher program Kementerian Sosial pada 2017.

"Diperkirakan Januari (2017) semua rumah tangga miskin Pekanbaru dan kota lainnya sudah menerima e-voucher," kata Kepala Bagian Program dan Laporan Dirjen Sosial Kementerian Sosial RI Dwi Cita Wasin di Pekanbaru saat dijumpai Antara usai melakukan rapat tertutup dengan pemerintah kabuaten/kota serta Bulog se-Riau, di Pekanbaru, Rabu.  

Menurut Dwi Cita Wasin pemerintah ingin mengubah pola penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin) tahun depan, yaitu dengan penggunaan e-voucher sehingga apa yang diharapkan untuk penyaluran 6T (Tepat Sasaran, Tepat harga, Tepat jumlah, Tepat mutu, Tepat waktu dan Tepat administrasi) bisa terwujut.

"Kota Pekanbaru terpilih menjadi salah satu dari 44 kota penerima e-voucher gelombang pertama," tegasnya.

Menurut dia saat ini proses persiapan untuk peluncuran penggunaan kartu e-voucher oleh Presiden Joko Widodo yang direncanakan dilakukan pada Januari 2017 sedang memasuki tahap penyusunan pedoman umum (pedum) dan validasi data di TNP2K.

Selanjutnya TNP2K akan merilis jumlah keluarga miskin yang layak menerima e-voucher di 44 kota.

"Prosesnya akan berjenjang, setelah masyarakat dapat kartu, lalu diverifikasi lagi, baru kartu akan diisi voucher belanja sejumlah Rp110 ribu setelah pembulatan, dengan total 12 bulan," terangnya lagi.

Selanjutnya e-voucher ini akan bisa dibelanjakan keluarga miskin untuk membeli beras dan telur.

"Tahap awal ini e-voucher masih untuk dua komoditas tersebut saja yakni telur dan beras, selanjutnya diharapkan seiring tahun akan juga berfungsi jadi kartu kombo yang digunakan untuk kebutuhan lainnya misalkan elpiji," kata dia lagi.

"Yang pasti sesuai keinginan Presiden nanti hanya ada satu kartu saja yang dipakai warga miskin sebagai multi fungsi," tegasnya dilansir dari antarariau.

Ia menambahkan diperkirakan Februari 2017 semua penerima kartu sudah dapat menggunakannya untuk pembelian beras dan telur.

Diharapkan dengan e-voucher ini masyarakat boleh bebas memilih jenis beras yang akan dikonsumsinya yang penting senilai dana di kartunya.

"Warga miskin juga boleh beli beras jenis kuku balam, atau ramos," kata dia lagi mencontohkan seperti dilansir faktariau.

Ketika ditanyakan kemana saja tempat yang bisa melayani e-voucher ia menambahkan, nantinya pembelian bisa dilakukan pada warung dan pasar yang bertanda khusus, sebagai penjual yang sudah ditunjuk.

"Akan dibuat spanduk dan lokasi yang bertanda khusus dan mencolok agar bisa dan mudah dilihat oleh keluarga miskin yang akan memanfaatkan e-voucher," katanya menambahkan.

Sebelumnya diberitakan, Bambang Widianto, Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan dan Penanggulangan Kemiskinan menjelaskan, alasan mengapa pemerintah mengubah pola penyaluran raskin dengan e-voucher, pertama penyaluran raskin selama ini tidak tepat jumlah.

"Pertama tidak tepat jumlah, kalau dalam pedoman, raskin itu harus 15 kg/keluarga, kenyataan di lapangan sekarang itu 1 keluarga hanya memperoleh sekitar 6-7 kg, biasanya ini dibagi rata di suatu daerah," jelasnya dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Kedua adalah pengenaan uang tebusan atas raskin kepada penerima. Dengan penggunaan e-voucher maka uang tebusan akan dihilangkan.

"Karena masih ada uang tebus maka ini kadang-kadang telat nantinya maka uang ini juga akan dihilangkan," jelasnya.

Ketiga, yaitu dari sisi sasaran yang tidak tepat. Nantinya data yang murni digunakan adalah yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

"Jadi seperti bapak presiden kalau mengenai sasaran kita gunakan data BPS, yang dikelola bersama Kemensos, data BPS ini diperoleh melalui pencacahan oleh BPS di datangi satu rumah ke rumah jadi bukan sampling, jadi kekurangan itulah maka dilakukan perubahan itu," katanya menambahkan.

Halaman :

Berita Lainnya

Index