HARIANRIAU.CO - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat investor milenial di Riau tumbuh 1.880 orang. Investor milenial ini yakni berusia 18-25 tahun.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BEI Riau, Emon Sulaeman, Kamis (13/2/2020). Ia mengatakan jumlah investor usia 18-25 tahun 2018 ada 4.178 orang.
"Naik 1.880 orang menjadi 6.058 pada tahun 2019," ujar Emon Sulaeman.
Emon mengatakan pertumbuhan investor ini dikarenakan generasi milenial di Riau lebih paham digital dan melek saham.
"Setelah usia milenial, pertumbuhan investor terbanyak nomor dua di Riau diikuti masyarakat usia 26-30 ada 1.231, dimana naik dari 2.508 tahun 2018 menjadi 3.739 tahun 2019. Yang sedikit itu di atas 41 tahun hanya tumbuh 742 orang," kata Emon.
Dikatakan Emon, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Riau yang mencapai 6,8 juta jiwa lebih, dengan usia produktif mencapai 2,5 juta, maka jumlah investor yang ada saat ini tergolong masih minim. Hal ini dikarenakan masih minimnya inklusi di Riau.
"Di pasar modal itu memang literasinya lebih tinggi ketimbang inklusi, artinya orang yang paham saja belum tentu mau bermain saham," katanya.
Walau diakuinya investor muda masih mendominasi sebagai pemain di bursa saham pada tahun 2019, hanya belum maksimal.
"Kami mencatat investor usia 18-30 tahun hampir 45 persen, dan 12 persen di antaranya mereka yang sudah sarjana," katanya.
Untuk itu, lanjut Emon, ini menjadi tantangan bagi BEI untuk tahun 2020 ini, dimana berbagai program sudah dirancang untuk mendongkrak investor baru dan muda.
sumber: MCRiau
.jpeg)
