Astaga... Istri Jadi Umpan Sebagai PSK, Berkomplot dengan Suami Kuras Harta Pelanggannya

Astaga... Istri Jadi Umpan Sebagai PSK, Berkomplot dengan Suami Kuras Harta Pelanggannya
Ajang Sumana (24) dan Kartini (21) pelaku penipuan dengan modus prostitusi online saat berada di Polda Sumatera Selatan, Rabu ,(4/3/2020).(KOMPAS.COM/

HARIANRIAU.CO - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan membongkar sindikat kasus pencurian dengan modus prostitusi online. Kedua pelaku diketahui merupakan sepasang suami istri bernama Ajang Sumana (24) dan Kartini (21) yang merupakan warga Palembang.

Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Suryadi mengatakan, kasus tersebut terbongkar setelah petugas melakukan penyelidikan.

Harta salah satu korban dari tersangka dikuras habis oleh pasangan suami istri ini.

Perbuatan itu dilakukan ketika keduanya sedang berada di salah satu hotel berbintang untuk menunggu korbannya yang lain.

"Hasil pemeriksaan, korbannya lebih dari 10 orang. Harta mereka dibawa kabur oleh pelaku. Keduanya merupakan pasutri. Istri pelaku jadi umpan sebagai PSK," kata Suryadi saat gelar perkara, Rabu (4/3/2020).

Suryadi mengungkapkan, modus yang digunakan tersangka ini dengan cara membuka prostitusi online melalui media sosial.

Setidaknya, Kartini mempunyai tiga akun yang berbeda untuk menggaet para korban.

Para korban yang tertarik kemudian diajak untuk datang ke salah satu hotel berbintang. Sementara tersangka Ajang menunggu di lobi hotel untuk bersiap kabur.

"Saat lengah, handphone dan dompet milik korban dibawa kabur. Hasil pemeriksaan, korbannya lebih dari 10 dan kerugian mencapai puluhan juta," ujar Suryadi.

Sementara itu, dari pengakuan tersangka Kartini, ia nekat menjadi PSK online untuk kebutuhan keluarga.

Bahkan, kegiatan tersebut didukung oleh suaminya.

Setiap mendapatkan pesanan, ia selalu mengajak Ajang untuk datang ke hotel dan menunggu di lobi.

"Saya selalu suruh korban untuk mandi sebelum berhubungan. Ketika dia mandi barangnya langsung saya kabur dan suami menunggu di bawah. Saya tidak pernah berhubungan dengan korban," kata Kartini.

Kartini mengaku, ide untuk menjebak para korban tersebut muncul berdasarkan pemikiran bersama.

Pekerjaan suaminya sebagai sopir taksi online tidak cukup untuk kebutuhan keluarga mereka sehari-hari.

"Uang hasil dari korban kami gunakan untuk bayar kredit mobil dan beli emas. Untuk tarif kencan Rp 800.000 sampai Rp 1 juta. Tapi saya tidak pernah berhubungan dengan korban," akunya.


Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com 

Halaman :

Berita Lainnya

Index