Kisah Tim Medis RSUD Arifin Achmad Tangani Pasien Covid-19

Kisah Tim Medis RSUD Arifin Achmad Tangani Pasien Covid-19

HARIANRIAU.CO - Menjadi seorang tim medis tentu tidaklah mudah, apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini. Seperti yang diceritakan oleh salah seorang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad kepada tim Rumah Yatim Cabang Riau.

Sejak menangani pasien sudah lama dokter dan tenaga medis tidak bisa pulang ke rumahnya. Rindu kepada anak dan istri harus dibendung hingga pandemi Covid-19 mereda. Ia tak berani pulang ke rumah untuk mengantisipasi virus bisa saja terbawa olehnya.

"Kita rela berpisah dengan anak dan istri. Kadang ada sedih karena meninggalkan keluarga, tidak pulang ke rumah, takut untuk peluk anak-anak, dan takut tertular," tutur Kepala cabang Rumah Yatim Riau, Ramdan, menirukan cerita tim medis di RSUD kepadanya.

Berhadapan langsung dengan pasien positif maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) membuat tenaga medis meningkatkan kewaspadaan. Ia tak mau anak dan istrinya juga tertular seandainya ia nekat tetap tinggal di rumah. Selain merasakan ketakutan, Ia pun menceritakan suka duka kepada tim Rumah Yatim saat mengunjunginya di Rumah Sakit.

Ia menceritakan, setelah Ia menangani pasien covid-19 mau tidak mau Ia harus segera mandi, meskipun kondisinya tengah malam. Hal itu Ia lakukan untuk antisipasi penyebaran wabah virus corona.

"Setiap kali kita ke pasien kita harus mandi, kalau siang tidak begitu masalah. Tapi kalau kita ke pasien tengah malam, kita harus mandi tengah malam, kadang sepi dan berkali-kali mandi tengah malam," tuturnya.

Tak hanya itu, Ia pun harus menerima pandangan tetangga dan teman-teman yang mulai menjauhinya. Terkadang, Ia harus berbohong tidak pernah menangani pasien Covid-19. Hal itu Ia lakukan semata-mata agar Ia tidak dijauhi dan tidak dituduh sebagai pembawa virus.

"Banyak teman sejawat yang menjauhi saya, bahkan kita di bilang membawa virus. Banyak yang takut mendekat, bahkan kalau pulang tetangga kita ikut-ikutan takut sama kita kadang kita pun berbohong bahwa saya tidak pernah pegang pasien Covid-19 supaya tetangga gak takut dan menjauhi saya," lanjutnya.

Namun tak bisa Ia pungkiri, itulah resiko kerja yang harus dijalaninya dengan lapang dada. Namun perasaan senang itu muncul ketika pasien yang Ia tangani bisa sembuh.

Untuk itu, Ia pun berpesan kepada masyarakat untuk tetap diam dirumah agar bisa memutus rantai penyebaran virus corona.

"Tolong diam dulu di rumah jangan ngumpul-ngumpul dulu. Jika pun ada keperluan keluar rumah tolong pakai masker dan sering cuci tangan. Jika ada masyarakat dengan keluhan demam, batuk, nyeri tenggorokan, tolong jujur jawab pertanyaan petugas. Karena petugus sering kecolongan karena ketidakjujuran pasien," tandas seperti diceritakan ulang Ramdan 

Rumah Yatim Serahkan Bantuan

RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau merupakan salah satu Rumah Sakit rujukan yang menangani pasien positif Covid-19. Tentunya, kebugaran dan kesehatan tenaga medis di rumah sakit tersebut harus tetap terjaga dengan baik.

Untuk itu, selain telah menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) beberapa waktu lalu, kali ini Rumah Yatim memberikan bantuan berupa paket nutrisi untuk tim medis di RSUD Arifin Achmad. Bantuan diterima langsung oleh Kepala Bagian Umum RSUD Arifin Achmad, Erdinal, pada Kamis (9/4/2020) kemarin.

"Karena rumah sakit itu merawat pasien covid-19, dan kemarin kita sudah menyerahkan APD berupa masker, sekarang kita memberikan bantuan nutrisi kepada tim medis agar tetap sehat," tutur Kepala cabang Rumah Yatim Riau, Ramdan.

Bantuan tersebut direspon dengan begitu baik oleh pihak rumah sakit dan tim medis. Bahkan, ada salahsatu dokter yang mau membagikan kisah perjuangannya dalam menangani pasien Covid-19.(MCRiau)

Halaman :

Berita Lainnya

Index