Imigran di Pekanbaru Diduga Jadi Gigolo

Imigran di Pekanbaru Diduga Jadi Gigolo

HARIANRIAU.CO, PEKANBARU - Keberadaan Imigran pria ganteng asal Afghanistan dan Pakistan yang ada di wilayah Kota Pekanbaru, dinilai meresahkan.

Sebab, bebasnya para imigran tersebut berkeliaran, memunculkan isu para pencari suaka itu menjadi gigolo di bumi lancang kuning.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, Ida Yulita Susanti SH MH, kepada wartawan, Selasa, 13 September 2016, mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, benar-benar mengawasi keberadaan para pencari suaka tersebut.

Apalagi, para imigran saat ini terlalu bebas berkeliaran hanya dengan bermodalkan akses kartu tanpa identitas yang jelas.

“Isu (imigran gigolo) seperti ini harus ditindaklanjuti, baik dari Pemko Pekanbaru maupun pihak imigrasi sendiri. Jangan memunculkan isu yang meresahkan masyarakat,” tegas Ida, saat dikonfirmasi.

Selain itu, isu (imigran gigolo) yang meresahkan itu, dinilai Politisi Partai Golkar tersebut, jelas bertentangan dengan adat istiadat Kota Pekanbaru sebagai kota berbudaya melayu yang kuat dengan agama Islam.

“Secara kemanusiaan tentu dibantu, tapi tidak semudah itu, karena daerah kita punya aturan main sendiri,” jelasnya.

Selain desakan Pemerintah, dia juga menghimbau kepada masyarakat untuk berpartisipasi dan melaporkan kejanggalan tersebut bila ada prilaku menyimpang yang dilakukan para imigran pencari suaka asal timur tengah itu.

“Jika masyarakat mengetahui (imigran gigolo), kita minta segera dilaporkan. Dan Pemerintah segera menindaklanjuti sera menangani informasi ini secara serius. Pemko jangan abaikan dan jangan tutup mata,” pintanya.

Sebagaimana diberitakan, baru-baru ini, keberadaan Imigran Kepulauan Riau (Kepri) asal timur tengah dihebohkan karena menjadi gigolo untuk pemuas nafsu janda kesepian. Para imigran tersebut, akhirnya ditangkap oleh kepolisian setempat dan saat ini para imigran tengah diproses.

Munculnya informasi para pencari suaka menjadi gigolo itu, membuat masyarakat resah.

Kalangan legislatif meminta pemerintah benar-benar mengawasi keberadaan imigran tersebut, karena disinyalir akan melakukan penyimpangan di tanah bumi lancang kuning.

 

 

Sumber : Riausky

Halaman :

Berita Lainnya

Index