Jokowi Dikritik karena Bedakan Istilah Mudik dan Pulang Kampung, Rocky Gerung: Yang Salah Najwa Shihab karena...

Jokowi Dikritik karena Bedakan Istilah Mudik dan Pulang Kampung, Rocky Gerung: Yang Salah Najwa Shihab karena...
Najwa Shihab dan Rocky Gerung

HARIANRIAU.CO - Berbeda dengan kebanyakan orang, pengamat politik Rocky Gerung justru menyalahkan Najwa Shihab saat Presiden Jokowi bedakan istilah mudik & pulang kampung.

Pernyataan Presiden Jokowi yang membedakan istilah mudik dan pulang kampung mendadak viral di Twitter belum lama ini.

Perbedaan istilah mudik dan pulang kampung disampaikan Presiden Jokowi dihadapan presenter Najwa Shihab dalam tayangan Mara Najwa Selasa (21/4/2020) malam.

Sontak perdebatan istilah mudik dan pulang kampung turut mendapat sorotan dair pengamat politik, Rocky Gerung.

Dalam hal ini, Rocky Gerung tak mengkritik tajam Presiden Jokowi seperti yang biasa dilakukannya. Namun Rocky Gerung justru memberikan pesan menohok ke Najwa Shihab selaku presenter.

Ia menilai pihak yang salah bukanlah Jokowi, melainkan presenter Najwa Shihab yang saat itu bertanya kepada Presiden.

Seperti diketahui, di acara Mata Najwa, Selasa (21/4/2020) malam, Presiden Joko Widodo angkat bicara terkait mudik Lebaran 2020.

Di acara yang tayang di Trans 7 tersebut, Najwa Shihab terus mendebat pernyataan Jokowi yang menyebutkan beda antara mudik dan pulang kampung, begini reaksi Jokowi.

Mulanya, Najwa Shihab bertanya mengapa Jokowi tidak melarang mudik sejak awal. Diketahui, Jokowi baru mengumumkan larangan mudik pada Selasa sore. Sehingga wawancara itu dilakukan sebelum Jokowi mengumumkan larangan mudik.

Jokowi menjawab tak ingin terburu-buru atau sembrono dalam mengambil keputusan, karena bisa memunculkan masalah baru. "Kenapa tidak dilarang sekarang Bapak? Kenapa harus melihat situasi?" tanya Najwa Shihab.

"Kan kita kemarin kita memakai ada transisinya sehingga jangan sampai menimbulkan syok dan justru memunculkan masalah baru."

"Rame-rame begitu didadak, rame-rame semua ke stasiun, rame-rame nanti ke terminal, rame-rame ke bandara."

"Yang terjadi ada penumpukan orang di suatu tempat itu yang justru itu menyebabkan tidak menyelesaikan masalah, memunculkan masalah baru penularan yang akan lebih menyebar," jawab Jokowi.

Lalu, Najwa Shihab menyinggung soal data dari Kementerian Perhubungan yang menyatakan sudah hampir satu juta orang melakukan mudik.

Sehingga, Najwa Shihab bertanya-tanya mengapa Jokowi tidak ingin terburu-buru mengeluarkan kebijakan mudik sedangkan sudah banyak orang keluar dari Jakarta khususnya.

"Tapi yang dikhawatirkan itu sudah timbul pak karena data dari Kemenhub sudah hampir satu juta orang curi start mudik."

"Sudah 900 ribu orang yang sudah mudik dan yang sudah tersebar ke berbagai daerah."

"Apakah ini berarti keputusan melarang itu yang baru akan dikeluarkan melihat situasi tetapi faktanya sudah terjadi penyebaran orang di daerah," tanya Najwa Shihab.

Lalu, Jokowi menjawab bahwa apa yang dilakukan satu juta orang itu pulang kampung bukan mudik.

Akibatnya, presenter Mata Najwa membantah bahwa mudik dan pulang kampung itu adalah sama.

"Kalau itu bukan mudik, itu namanya pulang kampung memang bekerja di Jabodetabek di sini sudah tidak dapat kerjaan ya mereka pulang, karena anak istrinya mereka pulang kampung," jelas Jokowi.

"Apa bedanya Bapak pulang kampung dan mudik? Kan sama," bantah Najwa Shihab.

Lalu, Jokowi menjelaskan lagi bahwa mudik itu keluar daerah untuk merayakan lebaran dengan keluarga.

Namun, Najwa Shihab masih membantah masalah tersebut. 

Mudik kan di hari lebarannya, beda," ujar Jokowi.

"Perbedaannya hanya masalah waktu Bapak," kata Najwa Shihab.

"Untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri, kalau yang namanya pulang kampung itu ya bekerja di Jakarta, tetapi anak istrinya ada di kampung," jelas Jokowi lagi.

Lalu, Najwa Shihab masih membantah pendapat Jokowi soal mudik dan pulang kampung itu berbeda.

Menurut Najwa Shihab, mudik maupun pulang kampung sama-sama merupakan kegiatan orang dari suatu daerah ke daerah asal untuk bertemu keluarga.

"Tapi itu kan hanya perbedaan timing Bapak Presiden, tapi aktivitasnya sama, mereka pulang dan kemungkinan membawa virus ke rumah itu juga sama," kata Najwa Shihab.

Jokowi menyebut ada banyak orang yang tinggal berdesakan dengan keluarganya dan kehilangan pekerjaan saat Virus Corona melanda.

Tidak diterapkannya physical distancing diketahui bisa meningkatkan risiko penularan Virus Corona.

"Coba dilihat juga di lapangan, ini kita lapangan juga yang dilihat. Di Jakarta mereka menyewa ruang 3x3 atau 3x4 isinya 8 orang-9 orang mereka di sini tidak bekerja."

"Lebih berbahaya di mana? Di sini di dalam ruangan dihuni sembilan delapan orang atau pulang ke kampung tetapi di sana sudah disiapkan isolasi dulu oleh desa saya jelaskan semua desa sudah menyiapkan isolasi ini yang pulang dari Jakarta, lebih bahaya mana?," jelas Jokowi.

Sehingga, Jokowi meminta agar semua pihak bisa melihat detail permasalahan sebelum memberlakukan keputusan terkait masala wabah tersebut.

"Saya kira kita harus melihat lebih detail lapangannya, kita harus melihat lebih detail angka-angkanya," ucap dia.

Potongan video wawancara Presiden Jokowi dalam acara Mata Najwa ini seketika viral di media sosial. 

Sumber: Tribunnews.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index