Gubri Tinjau Pos Chek Poin Diperbatasan Riau-Sumut

Gubri Tinjau Pos Chek Poin Diperbatasan Riau-Sumut

HARIANRIAU.CO - Persiapan penerapan New Normal Life atau Tatanan Hidup Normal dimasa pandemi COVID -19.

Hari ini, Satgas Gugus Provinsi Riau Gubernur Riau, Syamsuar dampingi Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Danrem 031/Wira Bima, Kolonel M Syech Ismed, Sabtu (30/5/2020)

Kunjungan Gubri disambut Bupati Rohil, H Suyatno, bersama Forkompinda, Camat Bagan Sinembah, Sakinah SSTP Msi, Camat Balai Jaya, Syamsuhir Spd dan camat Bagan Sinembah Raya (Basira), M Yusuf, ormas dan OKP.

Disamping kunjungan Gubri juga menyerahkan bantuan sosial 500 paket ke warga terdampak pandemi corona Bagan Batu.

Kondisi terkini Rohil ditengah penanganan virus corona. Bupati Rohil Suyatno menyampaikan Rohil berada zona hijau masih nol.

Meskipun demikian dia juga mengingatkan pada warga Rohil jangan sempat teledor harus untuk patuhi protokol kesehatan.

Menurut Bupati keberhasilan tidak terlepas dari peran semua masyarakat dan pemerintah menunjukan kekompakan menerapkan phiscal distancing.

Dalam kesempatan itu Bupati juga menyampaikan, penanganan dan pencegahan COVID-19 di kabupaten Rokan Hilir telah didirikan sekitar 221 posko mulai tingkat kepenghuluan sampai tingkat kabupaten.

Bahkan, tambahnya ada beberapa kepenghuluan yang mendirikan posko sampai tingkat RT.

Sementara Gubernur Riau, Syamsuar menegaskan pasca ditetap arahan Pemerintah pusat melalui Presiden Joko Widodo untuk menjalankan penetapan program new normal, atau tatanan normal baru di masa pandemi masih melanda Indonesia, termasuk Riau.

Penerapan new normal ini,sambungnya jberlaku bagi daerah telah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menjadi proyek percontohan new normal.

Dalam hal ini, sambungnya pemerintah pusat kembali menambah 6 kabupaten- kota masuk sebagai daerah menjalani new normal, Pekanbaru, Bangkinang, Bengkalis, Siak, Dumai, dan Pelalawan.

Kata Gubri lagi, New normal tentunya untuk mewujudkan masyarakart produktif, aman dari COVID-19, dengan situasi kondisi baru. Tapi tidak boleh melonggarkan protokol kesehatan dilaksanakan bukan berarti melonggarkan aturan yang sudah ada.

"Aturan tersebut tetap dipatuhi memakai masker, mencuci tangan dengan pola hidup bersih dan sehat,” jelas Gubri lagi.

Gubri menambahkan pelaksanaan new normal perlu disosialisasi sambil menunggu penerapan pemerintah pusat.

Dimana, informasi akan diterapkan mulai 1 Juni 2020, namun pemerintah pusat belum mengeluarkan secara resmi penerapan di daerah akan menjalankan new normal, termasuk Riau.

Menurut Gubri bahwa Riau termasuk dalam hitungan RO dan RT, atau ukuran mengenai infeksi virus tersebut .Semakin tinggi RO dan Rt, kian parah penularan suatu virus tersebut .Untuk
menurunkan R0 dan Rt lewat sosialisasi besar-besaran soal protokol normal baru (new normal).

“Informasinya mulai tanggal 1 Juni TNI-Polri akan melakukan pengawasan, mengawasi, melihat, dan memberikan edukasi sejauh mana tingkat kedisiplinan. Penetapan new normal di Riau ada indikasinya, dimana ada penurunan kasus positif.

Selain itu, indikasinya ret yang di bawah angka satu, indikatornya sejauh mana epidemologi suatu daerah, sambung, Syamsuar.

" Rt-nya Riau itu di angka 0,88, dan termasuk baik. Dan masyarakat dalam pelaksanaan new normal termasuk tiga daerah bisa mempertahankan 0,tidak ada yang positif, dan sampai saat ini tidak ada positif,” tambahnya.

Lebih jauh lanjut Gubri, supaya pelaksanaan new normal ini berjalan dengan baik, di Riau tidak ada penambahan kasus baru atau dari klaster baru kasus Pasca-Idul Fitri 1441 Hijiriah, kabupaten-kota diminta agar lebih tegas awasi setiap orang masuk ke Riau.

Suatu keberhasilan,tegasnya masyarakat bisa menjaga arus masuk ke riau angka ini turun bagi orang masuk kedaerah Riau menunjukkan swab PCR sebagaimana petunjuk dari Ketua Gugus Tugas pusat.

"Semua masuk ke daerah harus menunjuk hasil swab PCR, sesuai arahan pusat untuk menjaga agar tidak masuk kasus COVID-19 ke Riau,” tegas Gubri.



Syofyan Rambah

Halaman :

Berita Lainnya

Index