Akses ke Kelurahan Pelalawan Hampir Putus, Masyarakat Minta RAPP tak Tutup Mata

Akses ke Kelurahan Pelalawan Hampir Putus, Masyarakat Minta RAPP tak Tutup Mata

HARIANRIAU.CO - Akses masyarakat Kabupaten Pelalawan menuju Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, hampir putus total, hal tersebut diakibatkan meluapnya anak sungai yakni Sungai Hulu Bandar luapan air tersebut tampak menutup jalan aspal.

Menurut keterangan masyarakat Kelurahan Pelalawan, Abu Bakar Rahman kepada media ini, meluapnya air sungai tersebut diakibatkan pendangkalan, sementara aktivitas air dari kanal milik perusahaan Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) lancar karena selalu dibersihkan.

Dikatakan Abu Bakar, pendangkalan pada sungai itu sangat jelas terlihat, bahkan rumput ilalang sudah menjulang, sementara perusahaan APRIL Group itu selalu membersihkan kanal milik mereka dan akhirnya air kanal yang mengalir menuju sungai hulu bandar macet karena sungai tersebut tertutup.

"Sekarang belum masuk musim hujan, artinya Kelurahan Pelalawan masih aman dari banjir, tapi akibat sungai ini tertutup dan meluap, jalan menuju ke tempat kami jadi tertutup dan sulit ditempuh karena digenangi air," ungkapnya.

Lebih lanjut, Abu Bakar dan masyarakat setempat berharap, PT RAPP tidak hanya membersihkan kanal mereka saja, namun juga ikut membersihkan anak sungai itu, sehingga aliran air dari kanal milik perusahaan bubur kertas itu bisa lancar dan tidak merugikan masyarakat banyak.

Bahkan, jika dibiarkan lama-lama, Abu menilai air yang menggenani jalan tersebut bisa merusak aspal, padahal jalan itu baru saja diperbaiki sekitar tiga tahun terakhir, begitu juga dampak yang akan timbul, karena jalan itu merupakan satu-satunya akses masyarakat.

"Dampaknya luar biasa, aspal jalan bisa rusak karena terendam air, lama-lama jalan akan bergelombang. Untuk itu kita meminta pihak perusahaan bertangggung-jawab atas kejadian ini, jangan sampai tutup mata atau pura-pura tidak tahu, karena sebelum ada kanal di sektor RAPP tersebut, kami belum pernah mengalami hal ini." tegasnya.

Sementara itu, SHR Manager PT RAPP, H Mabrur kepada Harianriau.co mengatakan bahwa pihak perusahaan tidak pernah tutup mata, bahkan setiap tahun kedua anak sungai itu selalu dibersihkan melalui program Corporate Sosial Responcibility (CSR) dan pengerjaannya diserahkan pada kontraktor.

"Setiap tahun kita melakukan kerjasama dengan kontraktor. Khusus untuk tahun 2020 ini, kontrak sudah ditanda-tangani sejak awal tahun, hanya saja pengerjaannya belum dilaksanakan oleh yang bersangkutan," bebernya.

Terkait jawaban dari managemen perusahaan bubur kertas itu, Faizal efendi (ogel) yang juga salah seorang warga yang sering melintas di jalan terdampak luapan sungai menilai ini seperti ada pembiaran. mengenai kontrak cuci sungai itu, seharusnya perusahaan tegas, agar masyarakat tidak terkena imbas.

"Kita menilai itu bukan jawaban itu terlalu sederhana buktinya jalan sudah terendam air dan masyarakat sulit melintas. Tidak mungkin RAPP tunduk pada kontraktor, kalau memang kontrak sudah lama berjalan mestinya dikerjakan dan perusahaan seharusnya memberikan tindakan tegas terhadap penerima kontrak tersebut.

 

Halaman :

Berita Lainnya

Index