Dosa Terbongkar, Chintya Si Pesilat Wanita yang Ngaku Sakti Terkubur

Dosa Terbongkar, Chintya Si Pesilat Wanita yang Ngaku Sakti Terkubur
Chintya Candranaya

HARIANRIAU.CO - Dosa-dosa pesilat wanita asal Lampung, Chintya Candranaya perlahan mulai terbongkar. Aksi-aksi kontroversialnya diduga palsu dan Si Pesilat yang Ngaku Sakti tersebut dianggap penipu karena melakukan pembodohan publik.

Dalam beberapa bulan belakangan ini, Chintya membuat gerah dunia beladiri nasional. Dia sempat menganalisa beberapa cuplikan video yang melibatkan para petarung MMA. Namun, belakangan video itu sudah dihapus Chintya

Analisis Chintya langsung dijawab oleh mantan juara One Pride MMA, Suwardi. Dia mengkritik analisis Chintya, yang menyimpulkan MMA tak efektif dalam pertarungan jalanan atau apa pun, tidak berdasar.

Karena pernyataan Chintya berdampak luas, dan di satu sisi dia tak kunjung mengajukan permohonan maaf, Suwardi bersama Rudy Agustian, dan Theodorus Ginting, membentuk gerakan #BeladiriBersatu. 

Mereka kemudian menggeruduk markas Chintya di Lampung. Namun, selama berada di Lampung, Suwardi sama sekali tak melihat Chintya menampakkan batang hidungnya. Mereka tak datang, bahkan saat ditunggu di markasnya.

Chintya sukses 'membius' masyarakat dengan aksi-aksi ekstremnya yang dipamerkan ke media sosial. Penampilan itu, banyak mengundang decak kagum bagi orang yang melihatnya.

Tapi, ternyata yang dilakukan Chintya semua palsu. Banyak pihak yang mencoba menganalisa aksi ekstrem itu dan menemukan suatu kebohongan. Apa saja? Berikut 5 Dosa Terbongkar, Chintya Si Pesilat Wanita yang Ngaku Sakti Terkubur

1. Sakti Hindari Peluru

Di salah satu unggahan di media sosialnya, Chintya pamer ilmu menghindari tembakan peluru. Namun, pegiat seni beladiri silat Herri Pras mengatakan aksi tersebut merupakan sebuah trik editing video.

Dalam akun youtube pribadinya pada Jumat 14 Agustus 2020, Herri Pras menjelaskan, ketika peluru ditembakkan dan Chintya berhasil menghindar, ada beberapa pecahan botol yang terkena peluru menghilang. 

"Kita tidak boleh menipu masyarakat, kita tidak boleh membuat video yang mengandung unsur kebohongan. Manusia tidak lebih cepat dari peluru," kata Harri Pras.

"Saya membongkar video editing dari Chintya yang menghindari peluru tersebut," sambung pria yang juga ahli di dunia per filman itu. 

2. Tangan Hancurkan Tembok

Mantan atlet sekaligus wasit MMA, Mustadi Anetta juga tak tinggal diam melihat kontroversi yang dilakukan Chintya. Dia melakukan investigasi tentang kebenaran soal Chintya yang menghancurkan benda-benda keras. 

Mustadi mengunjungi tempat Chintya menghancurkan pilar tembok yang sempat viral . Chintya dalam video itu memamerkan ilmu menghancurkan pilar tembok bangunan yang tebal. 

Fakta mencengangkan diungkap Mustadi. Dia menyebut pilar tembok itu bukan dihancurkan oleh tangan melainkan benda keras, salah satunya martil. Dan selebihnya video pukulan dan hancurnya pilar tembok diolah melalui proses editing.

Mustadi berani memastikan jika itu bukan perbuatan tangan manusia. "Jadi bisa saya pastikan itu bukan dihancurkan tangan atau kaki," kata Mustadi dalam akun youtube sportone. 

3. Membengkokkan Batang Besi

Chintya dikubur dosanya sendiri. Mulai banyak pihak yang menyuarakan bahwa aksi-aksinya fiktif belaka. Sampai-sampai, host sekaligus ilusionis kenamaan Indonesia, Deddy Corbuzier, ikut membongkar rahasianya.

Deddy menjelaskan di depan tiga petarung Indonesia, Suwardi, Theodorus Ginting, dan Mustadi Anetta, dirinya bertemu dengan Chintya pada salah satu acara televisi.

Deddy terkejut. Lalu, dia sempat bertanya kepada Chintya apakah itu teknik beladiri murni atau trik sulap. "Bilangnya beladiri. Lalu, gue minta tuh selang besi. Gue pukul, pengok bos," kata Deddy dalam acara #CloseTheDoor di podcast akun YouTube miliknya.

4. 1 Lawan 40 Orang

Kebingungan juga menguasai Deddy Corbuzier saat klaim yang muncul dari manajer Chintya, Anjar Weni. Dia menyebut Chintya mampu mengalahkan 40 orang sekaligus, dan membunuh lima di antaranya.

Yang jadi pertanyaan Deddy, Chintya justru tidak ditahan karena telah membunuh lima orang. "Lawan dua orang saja sudah engap. Kalau pakai pistol juga masih kalah, peluru habis, ada sisa dua sih, tapi gw lempar," canda Deddy bersama tiga bintang tamunya yang merupakan para praktisi beladiri, Theodorus Ginting, Suwardi, dan Mustadi Anetta. 

5. Besi dan Tembok Ditukar Gagang Sapu

Halaman :

Berita Lainnya

Index