Cinta Segitiga! Paman dan Keponakan Saling Bacok

Cinta Segitiga! Paman dan Keponakan Saling Bacok
Suman sebelum dievakuasi (kiri) dan Toli saat mendapat perawatan di RS Graha Sehat di Kraksaan (kanan). Foto: M Rosyidi/Jawa Pos Radar Bromo

HARIANRIAU.CO - Cinta segitiga membuat paman dan keponakan duel berdarah di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Paman dan keponakan itu yakni Suman (45) dan Abdul Ghofur alias Toli (38). Keduanya berkelahi dengan menggunakan celurit hingga bersimbah darah.

Perkelahian itu dipicu oleh dugaan perselingkuhan antara Toli dengan istri Suman bernama Hotimah (35).

Sejatinya Suman adalah paman Toli. Sebab, Toli menikahi keponakan Suman bernama Jumani.

Perkelahian antara Suman dan Toli terjadi pada Kamis (20/8) sekitar pukul 10.00 WIB. Keduanya harus dirawat di rumah sakit yang berbeda.

Kejadian bermula saat Toli yang merupakan warga Desa Jambesari, Kecamatan Sumberbaru, Jember, datang ke rumah istrinya di Tlogosari.

Begitu tiba di Tlogosari, Toli sempat bertemu dengan beberapa keluarganya. Tak berselang lama, Toli pamit hendak ke pasar Tiris.

Nah, saat melintasi pertigaan Dusun Bates, Desa Ranuagung, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Toli bertemu dengan Suman. Keduanya duel berdarah.

Menurut Kapolsek Tiris Iptu Agus Supriyatno, duel berdarah antara paman dan keponakan itu masih didalami.
 
"Kami mendapatkan laporan jika ada warga yang melakukan perkelahian satu lawan satu dengan menggunakan celurit. Bahkan pada saat kami datangi lokasi kejadian, keduanya (Suman dan Toli) sama-sama terluka bersimbah darah," katanya saat ditemui Jawa Pos Radar Bromo di Polsek Dringu.

Agus menerangkan bahwa hasil dari keterangan dan pemeriksaan sementara, keduanya keduanya cekcok dan berujung duel berdarah gara-gara asamar.

Suman mengalami luka bacok di lengan kanan dan kiri serta bagian kepala. Ia dilarikan ke RS Wonolangan, Dringu untuk mendapatkan perawatan.

Sedangkan Toli yang dirawat di RSU Graha Sehat, Kraksaan. Jari kelingking dan jari manisnya terputus. Lengan kanan dan kepalanya juga terdapat luka robek.

"Semula, kedua korban bertemu di TKP pertigaan Dusun Bates, Desa Ranuagung Kecamatan Tiris. Keduanya langsung melakukan perkelahian satu lawan satu dengan menggunakan celurit," kata Agus.

"Saat itu Suman terjatuh dan terkapar bersimbah darah di kebun kopi. Selanjutnya Toli melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tiris. Petugas Polsek Tiris yang mendatangi TKP langsung membawa Toli ke RSU Graha Sehat Suman ke RSU Wonolangan," tambah Agus.


Di TKP, petugas mengamankan dua buah celurit yang digunakan keduanya berkelahi, topi warna coklat dan dua buah sandal.

"Kami masih selidiki kasus ini. Yang jelas aksi perkelahian satu lawan satu dengan membawa senjata tajam yang mengakibatkan korban luka, terancam pasal 352 ayat (2)," tandasnya.

Pasca duel berdarah itu, sejumlah keluarga tampak ramai di RSU Wonolangn, Dringu. Rupanya sejumlah keluarga datang ke RSU Wonolangan untuk melihat Suman.

Ifa (23), keponakan Suman mengatakan perselisihan itu terjadi akibat hubungan Toli dengan Hotimah (35) yang merupakan istri Suman.

Menurut Ifa, sekitar tiga hari lalu Toli diusir oleh Suman dari kediamannya lantaran selingkuh dengan Hotimah.

Toli sendiri sudah lama menikah dengan keponakan Suman, yakni Jumani. Namun dari pernikahannya tersebut, Toli dan Jumani belum memiliki keturunan.

Pengusiran Toli yang dilakukan Suman lantaran didapati adanya hubungan asmara antara Toli dengan Hotimah yang merupakan istri dari Tuman.

"Suman ini punya tiga anak, dua anak dari istri yang tua dan sudah cerai dulu. Dan dengan yang ini (Hotimah) punya satu anak usia 5 tahunan," kata Ifa di depan IGD RSU Wonolangan, Kamis (20/8) siang.

Menurut Ifa, jauh sebelumnya Toli ini juga pernah terlibat kasus yang sama lantaran diduga menjalin asmara dengan istri orang.

"Jadi, setelah diusir oleh paman (Suman), Toli ini tinggal di rumahnya sendiri yang ada di Jember. Sebelumnya Toli tinggal bersama dengan istrinya (Jumani) dan rumahnya berdekatan dengan bibinya atau rumah Suman di Dusun Darungan, Desa Tlogosari, Kecamatan Tiris Kabupaten. Bahkan satu teras," kata Ifa.

Nah, Kamis pagi Suman sempat pamit ke pihak keluarga jika hendak ke Wates, Tiris.

"Saya tidak tahu, mau kemana, soalnya hanya bilang ke Tiris begitu saja. Entah ke pasar atau kemana, saya ndak tahu. Soalnya jarak rumah saya dengan rumah paman (Suman) cukup jauh meski kami satu dusun," katanya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index