Dua Malam Menginap, Tamu Hotel Kaget Saat Buka Sprei

Dua Malam Menginap, Tamu Hotel Kaget Saat Buka Sprei

HARIANRIAU.CO - Penginapan menjadi tempat terbaik bagi traveler untuk melepas lelah. Namun apa jadinya jika kamar hotel yang diinapi dalam kondisi yang jorok dan menjijikan?

Pengalaman semacam ini ternyata tak cuma dialami satu atau dua orang saja. Banyak orang di seluruh dunia pernah menemukan kamar hotel dengan pemandangan menjijikan semacam itu.

Dilansir oleh laman Daily Star, seorang wanita bernama Theresa Webber merasa jijik setelah menemukan noda cokelat dalam selimut di hotel yang Ia inapi.

Noda mengerikan itu menempel di permukaan sprei saat Ia menginap di Travelodge. Padahal yang Ia tahu Travelodge merupakan jaringan hotel yang cukup besar di dunia.

Insiden menjijikkan itu terjadi tatkala Webber bersama suami hendak mengunjungi putrinya di Bristol, Inggris. Pasangan yang berasal dari Prancis itu lantas menginap selama dua hari di Travelodge.

Mereka pun memutuskan untuk pulang setelah menginap dua malam di hotel itu. Ketika hendak check out suami Webber mempunyai inisiatif untuk membereskan selimut yang mereka gunakan untuk meringankan pekerjaan staf di hotel tersebut.

Tiba-tiba ketika suami Webber membuka selimutnya, Ia menemukan permukaan sprei yang menjijikan.

" Ketika saya check out, saya pikir untuk membantu mereka, saya membuka selimut penutupnya. Saat saya melihat noda menjijikkan itu, jujur ??saja saya merasa sangat marah. Saya merasa mual dan kulit saya merinding," ujar Webber.

Webber dan suami marah dan tidak menyangka hal semacam itu bisa terjadi di hotel yang berkelas. Lantas mereka melaporkan masalah itu kepada penanggung jawab kebersihan. Setelah diselidiki, pihak hotel mengatakan jika noda itu berasal dari kopi.

" Sepertinya tidak berbau, tapi saya tidak akan mengatakan itu sama sekali tidak melalui pencucian. Saya telah tidur di sana dua malam, meskipun untungnya lebih ke arah bawah tempat tidur," tambah Webber.

Setelah melaporkan masalah itu Webber tidak merasa puas dengan tanggapan pihak hotel yang hanya menyerahkan masalah itu kepada bagian kebersihan saja. Kepada media setempat, Webber bahkan memberitahu jika sang manager hotel enggan memeriksanya karena alasan covid-19.

" Begitu saya berbicara dengan manajer dia tidak ingin melihatnya. Manajer itu memberi tahu saya bahwa mereka tidak dapat masuk untuk memeriksanya karena Covid, karena ada waktu tertentu yang harus mereka tunggu," ujar Webber.

Mengetahui hal itu pihak hotel mengatakan jika sprei itu telah dicuci namun noda yang menempel itu tidak dapat dihilangkan. Sementara Webber tak menyangka jika hotel sebesar itu tidak memiliki sprei cadangan untuk pengunjungnya.

" Dia mengatakan kepada saya kadang-kadang noda tidak hilang saat dicuci, dan saya berkata, 'Jika tidak bisa hilang lebih baik anda singkirkan," ujar Webber.

Tak puas dengan tanggapan manager hotel itu, Webber mengadukan masalah itu kepada kantor pusat. Atas laporan itu, Webber diberikan voucher untuk menginap di hotel tersebut namun Ia enggan untuk menerima dan tidak mau kembali menginap di hotel itu.

Beberapa jam setelah laporan itu, Webber memperoleh Email dari perusahaan tersebut untuk mengirimkan " permintaan maaf yang tulus" atas kondisi tempat tidur yang mereka akui " tidak dapat diterima" .

Pengelola hotel tersebut mengaku menyesal atas kejadian yang menimpa Webber. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengembalikan uang yang Webber bayarkan untuk menginap.

" Kami menjaga kebersihan dan kebersihan dengan sangat serius dan menerapkan proses pembersihan yang ketat, termasuk program TravelodgeProtect + kami. Kami menyesal atas kesalahan yang telah dibuat dan pada kesempatan ini kami telah meminta maaf kepada Ms Webber dan mengembalikan uang tinggalnya sepenuhnya," ujar pihak perusahaan.


 

Sumber:  dream.co.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index