Ditemukan Bra, Celana Dalam Hingga Kaleng Lem

Pasar Cik Puan Diduga Jadi Tempat Maksiat, Ini Kata Sekko Pekanbaru

Pasar Cik Puan Diduga Jadi Tempat Maksiat, Ini Kata Sekko Pekanbaru

HARIANRIAU.CO, PEKANBARU – Dibangun miliartan rupiah, Pasar Cik Puan, Pekanbaru hingga kini masih terbengkalai dan hingga saat ini belum ada kejelasan terkait pasar yang diharapkan bisa menjadi peningkat ekonomi pedagang.

M Noer, Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru saat ditanyakan terkait kelanjutan pembangunan pasar tersebut tidak memiliki jawaban pasti.

"Belum ada 'yes or no' dari pihak provinsi," jelas Mo Noer.

Pemprov Riau belum ada menerbitkan hitam di atas putih apakah lahan yang berlokasi di Pasar Cik Puan diserahkan ke Pemko Pekanbaru.

Hal itu yang menjadi batu ganjalan kenapa hingga saat ini pembangunan Pasar Cik Puan tidak bisa diteruskan.

Padahal Pemko Pekanbaru sejak pemerintahan Walikota Pekanbaru Herman Abdullah telah menggelontorkan dana dari APBD Pekanbaru sekitar Rp 20 miliar.

“Makanya salah satu alternatif yang kita sampaikan, bisa bekerja sama dengan Provinsi. Karena untuk pasar tidak punya tupoksi mengelola pasar, yang ada daerah. Makanya kita minta diserahkan ke kita,” katanya.

Kondisi Pasar Cik Puan saat ini sangat memprihatinkan. Selain kotor, juga dikabarkan menjadi tempat maksiat oleh kaula muda. Tidak jarang para pedagang melihat banyak yang keluar masuk, dan mojok di gedung tersebut.

Terbukti dengan banyaknya ditemukan barang-barang seperti bra, celana dalam hingga kaleng lem. Juga pernah ditemukan bungkus yang diduga bekas sabu di lantai dua gedung.

 

 

Editor : Ragil Hadiwibowo

Sumber : Senuju

Halaman :

Berita Lainnya

Index