Sekolah di Dumai Diliburkan, Ini Penyebabnya...

Sekolah di Dumai Diliburkan, Ini Penyebabnya...
Para siswa diliburkan akibat pasang keling

HARIANRIAU.CO, DUMAI - Banjir pasang air laut atau sering sebut pasang keling yang melenda wilayah Kota Dumai beberapa hari ini membuat aktivitas belajar mengajar terkendala. Hal itu dialami Sekolah Dasar Negeri (SDN) 001 Rimba Sekampung, Kecamatan Dumai Kota.

Terpaksa pihak sekolah memulangkan anak didiknya lebih awal. Mengingat kondisi air laut masuk ke dalam ruang belajar para anak muridnya sehingga membuat aktivitas belajar mengajar terganggu, Senin (19/9/16).

Feryansah, siswa SDN 001 Rimba Sekampung menyebutkan, bahwa dirinya beserta rekan-rekannya tidak bisa melanjutkan aktifitas belajar dikarenakan ruangan untuk belajar terendam air asin akibat pasang keling.

Feryansah mengatakan, bahwa dirinya bersama rekan-rekannya terpaksa pulang cepat dikarenakan kelas tempat dirinya belajar tergenang air asin dengan kedalaman 30-50 centimeter.

"Kami dipulangkan cepat oleh guru, karena kelas kami kebanjiran. Kami juga tidak mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kondisi air pasang laut ini. Apakah besok masuk sekolah dan tidaknya," kata Feryansah.

Dalam aktifitas belajar mengajar, kata dia, seluruh anak murid harus mengangkat celana dan sepatu agar tidak terendam banjir air pasang laut."Sampai di sekolah kami melepaskan sepatu, kalau tidak basah," katanya.

Toko Asesoris Mobil Terendam Banjir

Banjir pasang air laut tidak hanya meremdam pusat sekolah saja, melainkan pusat penjualan asesoris mobil yang berada di Jalan Cempedak, Kelurahan Rimba Sekampung, Kecamatan Dumai Kota.

Nuri salah seorang pekerja menyebutkan, dari pagi hingga sore hari pihaknya tidak di datangi konsumen diakibatkan tingginya permukaan air yang mengenangi pusat penjualannya tersebut.

"Tidak hanya di jalan air yang masuk, dalam ruko juga kebanjiran," kata Nuri. Dikatakannya pihaknya mengalami kehilangan kemasukan hingga ratusan juta rupiah dalam musibah tahunan ini.

Disebutkannya juga bahwa ketinggian permukaan air akibat pasangnya air laut kali ini dirasakan sangat luar biasa, ketinggian dijalan mencapai 50 cm hingga 60 cm.

"Biasanya tidak masuk, dan saat ini lebih banyak air laut dari pada air sungai yang naik," katanya. Disebutkannya, pihaknya harus menguras air yang berada didalam toko dengan menggunakan mesin.

Selain pertokoan, rumah masyarakat banyak yang terendam akibat banjir rob tersebut, dan harus mengalami kerugian akibat perabotan yang terendam air.

Banjir pasang air laut ini sendiri mulai terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, dan sebagian wilayah di Kota Dumai terlihat tergenan air laut. Kejadian banjir pasang air laut baru pertama kalinya di tahun ini dengan kapasitas tinggi.

 

Sumber : Riausky

Halaman :

Berita Lainnya

Index