HARIANRIAU.CO - Menemukan dan mendefinisikan visi misi hidup adalah sebuah hal penting, tetapi tak banyak pemuda yang bisa menemukan dirinya dalam vivi misi tersebut. Youth Inspiraction Camp (YIC) melalui sesi Inspiraction Career Class mengajak dua ratus penerima manfaat Etos ID dari 23 kampus terbaik di Indonesia menemukan jalan agar bisa melangkah lebih baik menuju cita.
Bersama Boimin, penerima manfaat Etos ID yang saat ini menjadi Research assistant & PH.D Candidate Food Science Department University of Massachusetts USA, para penerima manfaat Etos ID dipecut untuk selalu bersemangat dan tak patah arang meski kesulitan melanda. Menurut Boimin akan lebih mudah melangkahkan kaki jika niatnya sudah kuat.
"Persiapkan niat kalian sekeras baja dan persiapkan diri kalian sebaik mungkin. Bukan Cuma itu, susun strategi beasiswa mana yang akan dituju, buat tips menulis personal statement, cek keadaan dan kondisi saat sudah berada di sana termasuk apa saja yang perlu ditanamkan sebelum berkuliah di luar negeri, uji kembali survival skills yang akan membuat kita merasa percaya diri, belajar literasi dan kemampuan berjejaring," ucap Boimin.
Ia meyakinkan para penerima manfaat bahwa bahasa Inggris menjadi modal yang sangat penting, dan mengelola rasa penasaran serta berpikir logis sangat harus dikembangkan. "Ketika sudah berhasil berkuliah di kampus terbaik di luar negeri, jangan hanya bermain di kampus saja, berpetualanglah dengan tujuan membeli ide, menemukan inspirasi agar banyak yang dapat dibawa pulang dan diaplikasikan di Indonesia," tutur Boimin.
"Semakin lama tidak jujur pada diri sendiri tentang kekurangan dan kelebihan kita, semakin lama pula akan dapatkan kesuksesan. Hidup cuma sekali buatlah berarti dan tinggalkanlah legasi, paling tidak untuk anak cucu kita sendiri," tutup Boimin sekaligus mengakhiri penjelasannya.
.jpeg)
