Lambat Lelang, Progres Pekerjaan Paket 'Jumbo' Minim

Lambat Lelang, Progres Pekerjaan Paket 'Jumbo' Minim

HARIANRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Bagaikan senjata "Bumerang", akibat tidak adanya ketegasan dan komitmen yang kuat, Bupati Inhil, HM Wardan mulai kelabakan melihat minimnya progres pekerjaan pembangunan tahun 2016.

Terlebih khusus lagi terhadap 8 paket proyek besar dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Usai meninjau beberapa lokasi akhir pekan lalu, Wardan miris melihat progres yang ada dan meminta rekanan kontraktor pemenang tender untuk mensegerakan pekerjaan.

"Bupati kena senjata Bumerang, disebabkan kebijakan yang tidak tegas serta lemahnya komitmen, dia merasakan sendiri akibatnya, termasuk progress pekerjaan 8 paket jumbo, karena baru dilelang pada bulan Agustus," ungkap Ketua LSM PERAN Inhil, Firmansyah, Jum'at (23/9).

Jelas Firmansyah lagi, upaya bupati dan beberapa pihak yang mencoba mendesak rekanan dan dinas terkait untuk mensegerakan pekerjaan dinilai terlambat.

"Saat ini rekanan kontraktor pasti berpikir panjang untuk melanjutkan pekerjaan, sebab topografi Inhil yang sulit yang dipengaruhi pasang surut air laut serta masuknya musim hujan dan waktu yang tinggal 2 bulan akan menjadi pertimbangan utama, daripada melakukan pekerjaan beresiko, lebih baik tidak," jelasnya.

Amburadulnya pekerjaan pembangunan saat ini, kata Firman merupakan cerminan kegagalan pengambil kebijakan, bukan salah pihak lain seperti rekanan kontraktor.

"Setahu saya, APBD Inhil 2016 sudah disahkan pada akhir tahun 2015 yang lalu, kenapa baru Agustus 2016 proses lelang dimulai, jadi jangan tekan dan salahkan rekanan, ini murni kesalahan eksekutif sebagai pelaksana anggaran," tukasnya.

Akibat utama dari kegalauan tersebut menurut Firmansyah, masyarakat kembali menjadi pihak yang sangat dirugikan, karena infrastruktur yang puluhan tahun ditunggu, terancam gagal dinikmati.

Halaman :

Berita Lainnya

Index