Pengusaha: Sertifikat Halal dari Malaysia Lebih Diakui Dunia!

Pengusaha: Sertifikat Halal dari Malaysia Lebih Diakui Dunia!
Ketua KADIN Rosan P Roeslani di acara APINDO bersama KADIN dan HIPMI menggelar acara Business Gathering bertema "Outlook Perekonomian dan Fiscal Polic

HARIANRIAU.CO - Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Rosan P Roeslani mengatakan, Indonesia boleh saja bangga sebagai salah satu negara dengan penduduk Muslim terbesar, tapi untuk urusan ekonomi syariahnya masih kalah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia.

Menurutnya, salah satu Indonesia yang kalah dari Malaysia adalah terkait sertifikasi halal. Di mana sertifikasi halal milik Malaysia lebih diakui negara lain dibandingkan milik Indonesia. Padahal, populasi penduduk Muslim di Indonesia mencapai 87%.

Ia mencontohkan, salah satu negara yang mempercayai dan menggunakan standar halal Malaysia adalah Jepang. Sehingga ini yang perlu di dorong agar sertifikasi halal Indonesia bisa juga digunakan oleh dunia internasional.

"Yang jadi catatan adalah bagaimana standar halal Indonesia dapat di terima di tingkat global," ujarnya dalam webinar virtual, Sabtu (24/10/2020).

"Ini yang harus kita lakukan kita dorong agar standardisasi Indonesia bisa diterima di seluruh dunia dan ini akan berikan poin tinggi untuk produk-produk kita dan kepastian nilai tambah untuk barang-barang kita," imbuhnya.

Ia melanjutkan, jika dilihat dari laporan Global Islamic Indicator pada tahun 2019 lalu, Indonesia berada di peringkat 5 untuk ekonomi syariahnya. Indonesia juga kalah dari Malaysia, UEA, Bahrain, dan Arab Saudi. Ini yang dinilai perlu ditingkatkan karena Indonesia mempunyai potensi besar untuk ekonomi islamnya.

Selain itu, industri syariah Indonesia juga baru sedikit yang masuk sepuluh besar dunia. Setidaknya ada 3 industri yakni fashion, halal travel dan halal finance.

"Menurut state of global economic report kita memang punya pasar (industri halal) yang sangat besar," tegasnya.

Sumber: cnbcindonesia.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index