Gebyar Budaya Melayu di GOR Tualang Sesuai Prokes

Gebyar Budaya Melayu di GOR Tualang Sesuai Prokes

HARIANRIAU.CO - Pjs Bupati Siak Indra Agus Lukman menepis, bahwa  acara Gebyar Budaya Melayu tingkat SMA/SMK yang di pusatkan di GOR perawang tidak sesuai Protokoler Kesehatan. 

“Kegiatan Gebyar Budaya Melayu di Perawang  sudah sesuai protokol kesehatan Covid-19. Kegiatan itu di hadiri langsung oleh pihak hukum yaitu Kapolres Siak. 

Jadi tidak ada yang harus kita permasalahkan,” kata  Pjs Bupati Siak lndra Lukman Kamis (29/10/2020) siang.

Sebelum kegiatan di lakukan, setiap peserta dan tamu undangan yang akan masuk ke GOR Tualang, wajib mengenakan masker. Selanjutnya dipastikan mencuci tangan dan diperiksa suhu tubuhnya.

Semua wajib menjaga jarak, dipastikan kursi yang ada di dalam GOR benar-benar sesuai prokes, berjarak 1,5 meter.

gebyar Budaya Melayu digelar secara virtual dan pengumuman pemenang juga dilakukan secara virtual. 

Sementara itu Ketua Panitia yang juga Kepala SMKN 1 Tualang Rozian Elfis MPd. 

Mengatakan, bahwa kegiatan yang kami laksanakan  semuanya benar-benar mematuhi prokes. Termasuk panitia dan tamu undangan tidak sampai 50 orang dengan jarak duduk 150 sentimeter atau 1,5 meter,” jelasnya.

Disebutkannya, kegiatan ini juga atas keinginan para siswa yang jenuh berada di rumah. Makanya dibuat iven secara virtual dengan 11 kegiatan lomba. 

“Mulai seleksi, sampai penjurian, dan pengumuman pemenang kami lakukan secara virtual,” jelasnya.

Demikian juga dengan pengukuhan Forum Pengembang Kelas Kominfo (FPKK) binaan tiga Dinas, Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Riau, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau dan Dinas Pendidikan Provinsi Riau, dilakukan secara virtual.

“Hanya ada delapan panitia, dua perwakilan Siak dan dua dari provinsi, sehingga totalnya 12 orang. Selebihnya adalah Gubernur Riau Syamsuar, Pjs Bupati Siak Indra Agus Lukman, dan kepala dinas dari provinsi dan Kabupaten Siak,” jelasnya.

Acara juga berlangsung singkat. Bahkan pertunjukan kompang juga, setelah selesai, penampil langsung pulang ke kediaman masing-masing. Hal itu dilakukan demi keamanan dan keselamatan bersama.

“Kami guru, dan sebagian besar ASN, tidak ada unsur politik di dalam ini. Ini murni kegiatan untuk menyalurkan bakat dan mengapresiasi apa yang diraih para siswa di tengah pandemi Covid-19 seperti ini,” jelasnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index