Rahman Siregar: KPU Lebih Kreatif Bukan Sekedar Kewajiban, Tapi Harus Melihat Efektifitasnya

Rahman Siregar: KPU  Lebih Kreatif Bukan Sekedar Kewajiban, Tapi Harus Melihat Efektifitasnya

HARIANRIAU.CO - Direktur Eksekutif Badan Anti Korupsi Lembaga Inventarisir dan Penyelamat Uang Negara (BAK LIPUN) Bengkalis Rahman Siregar, SE mengatakan, debat kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis  yang digelar Minggu (22/11) dinilai tidak maksimal. Hal tersebut dikarenakan KPU sebagai penyelenggara debat kurang greget. Karena vanelis tidak dihadirkan, melainkan hanya memberikan pertanyaan melalui moderator. Sehingga tidak terjadi interaksi dalam menggali sejauh mana pemahaman kandidat dalam mengenal potensi daerah dan rencana pembangunannya.

"Banyak tema-tema yang bagus tidak di sajikan oleh moderator seperti issu Korupsi yang marak di Kabupaten Bengkalis.Masyarakat harus tau seperti apa pemimpin yang akan dipilih nanti dalam komitmen masalah  pemberantasan korupsi, administrasi terkait perizinan berusaha yang terkendala, masalah Agraria dimana kebutuhan masyarakat dalam mengembangkan usaha perkebunan, mereka terkendala status lahannya, dikarenakan belum adanya sinkronisasi pusat dan daerah,"ungkap Rahman.

Seharusnya debat Calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis kata Rahman, menjadi sarana bagi kandidat dalam memaparkan visi misinya kedepan. Terlebih dalam kampanye dialogis yang dilakukan pasangan calon kurang maksimal karena adanya aturan pembatasan orang akibat COVID-19.

"Hari ini kami melihat KPU sebagai penyelenggara tidak Proaktif dalam menggali issu-issu sentral yang jadi perhatian publik untuk di sajikan dalam debat, mungkin saja Paslon punya cara untuk merealisasikan,kami minta jikalau ada debat selanjutnya agar berkoordinasi ke stakeholder yang ada di Kabupaten Bengkalis agar debat Paslon ini menjadi tolak ukur masyarakat dalam menentukan pilihannya, sekaligus ini akan mengurangi perilaku money politik agar kedepan Bupati dan Wakil Bupati tidak di jerat atau terjerat kasus-kasus yang merugikan masyarakat Kabupaten Bengkalis," ungkap Rahman.

Apalagi kata Rahman, sangat menyayangkan beberapa hari sebelum debat ini, KPU Bengkalis sosialisasinya kepada masyarakat tidak maksimal.Sebab  masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui pelaksanaan debat.

Selain itu, kata. Rahman, debat kandidat yang digelar oleh KPU  peliputannya kurang maksimal dan wartawan hanya dibatasi dan diberi waktu lima menit saja untuk mengambil dokumentasi, padahal media seharusnya bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk meliput dan mempublikasikan kepada masyarakat debat tersebut.

"Kita menyayangkan anggaran cukup besar penyiaran tidak berkualitas. Harusnya KPU lebih kreatif, tidak hanya sekedar menyelesaikan kewajiban, tapi juga harus melihat efektivitasnya," katanya.

Dan kata Rahman, Publik protes dengan kinerja  KPU  Bengkalis sebagai penyelenggara karena masyarakat kecewa,penyiaran atau penyajiannya jelek, untuk itu ke depan harus di evaluasi dengan seksama.

Halaman :

Berita Lainnya

Index