Gubri Harapkan Adanya Investor Dibidang Kesehatan

Gubri Harapkan Adanya Investor Dibidang Kesehatan

HARIANRIAU.CO, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau membuka pintu seluasnya kepada para investor yang ingin menanamkan modal dalam bidang kesehatan seperti pembangunan rumah sakit, mengingat pasar yang belum tergarap masih sangat besar.

"Pemerintah menyadari belum sepenuhnya sanggup memenuhi kebutuhan masyarakat bidang kesehatan. Kita ajak bupati dan walikota untuk membuka peluang sebesarnya bagi investor tanamkan modal di bidang kesehatan," kata Andi, sapaan akrab Gubernur Riau di Pekanbaru, Minggu.

Dia mengatakan pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau cukup tinggi mencapai 3 persen per tahun dengan jumlah penduduk tercatat sebanyak 6,5 juta jiwa yang terkonsentrasi di wilayah Kota Pekanbaru dan sekitarnya.

Dengan jumlah penduduk sebanyak itu serta pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan, dia mengatakan masyarakat masih membutuhkan fasilitas kesehatan yang saat ini dirasa belum memadai.

Hal itu ditandai dengan tingginya animo masyarakat yang berobat ke luar negeri dibanding di Riau sendiri. Dia mengatakan ribuan masyarakat Riau saat ini masih memilih berobat ke luar negeri dengan total belanja mencapai Rp500 miliar pertahun.

Menurut dia, hal itu adalah potensi pasar yang dapat digarap oleh para investor untuk dapat menanamkan modalnya di Provinsi Riau.

Selain itu, ia juga menjabarkan bahwa Riau memiliki jaringan infrastruktur jalan yang sangat baik untuk menghubungkan satu daerah dengan lainnya.

Hal itu tentunya menjadi nilai tambah tersendiri bagi investor yang berkeinginan untuk menanamkan modalnya di Riau, utamanya bidang kesehatan.

"Jaringan jalan sudah baik di daerah. Apalagi ditambah akan adanya jalur tol, maka masyarakat daerah ke Pekanbaru akan cukup mudah. Itu kita dorong untuk tarik investasi di bidang kesehatan," jelasnya.

Wali Kota Pekanbaru dalam kesempatan yang sama mengatakan saat ini Kota Bertuah yang ia pimpin telah memiliki 30 rumah sakit yang terdiri dari 6 tipe B, 17 tipe C, 6 tipe D dan satu Rumah Sakit Jiwa. Selain itu, juga terdapat 5.000 apotik yang seluruhnya didukung oleh 2.000 dokter.

Namun, keberadaan rumah sakit tersebut dinilai kurang memadai oleh masyarakat. Hal ini dibenarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru yang pada Juni 2016 lalu mencatat sebanyak 50.000 warga Pekanbaru, Provinsi Riau berobat ke Kuala Lumpur, Malaysia tiap bulan.

Kondisi ini terjadi sejak beberapa bulan terakhir ini.

"Tingginya minat warga Pekanbaru berobat ke Malaysia lebih akibat  masih rendahnya kualitas pelayanan RS di daerah ini, dan kondisi ini tidak bisa dibiarkan karena akan merugikan penerimaan pemerintah kota dari sektor pajak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Drg Helda S Munir saat itu.

Menurut Helda, banyak warga Pekanbaru berobat ke negara Jiran itu lebih akibat banyak RS di kota ini tidak bisa menampung pasien gawat darurat di ruang ICU yang cenderung penuh dan kualitas pelayanan belum memadai.

Ia mengatakan kondisi riil demikian telah mendorong masyarakat untuk beralih mencari alternatif RS yang diminatinya sesuai kebutuhan mereka.  

"Berkaitan dengan upaya peningkatan RS, Dinas Kesehatan Pekanbaru juga bekerja sama dengan Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Riau guna menjaring keluhan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan," katanya.

Selain itu, katanya lagi, Dinas Kesehatan Pekanbaru terus berupaya menyiapkan rumah sakit yang berkualitas agar mereka tidak lagi berobat ke Kuala Lumpur. (Ant)

Halaman :

Berita Lainnya

Index