Dihadiri Kadisdagkop UMKM

BI Riau Salurkan Chiller Room dan Mesin Packing ke Gapoktan Inflasi Pangan Rendah

BI Riau Salurkan Chiller Room dan Mesin Packing ke Gapoktan Inflasi Pangan Rendah

HARIANRIAU.CO - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Riau salurkan bantuan berupa alat Chiller Room dan Mesin Packing kepada kelompok tani Inflasi Pangan Rendah (Indah). Bantuan ini disalurkan untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan pokok agar lebih tahan lama. 

Bantuan ini disalurkan oleh Bank Indonesia bersamaan dengan workshop di Warung Segar Jalan Garuda Sakti, Pekanbaru yang  dihadiri oleh Kepala BI Riau Decymus, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UMKM Provinsi Riau ini Asrizal dan beberapa tamu undangan, Senin (15/3/2021).

“Bantuan ini atas pertimbangan tingginya volatilitas harga bahan kebutuhan pokok di Riau. Alat ini akan menjaga hasil panen menjadi lebih tahan lama,” kata Decymus.

Dia menambahkan tingkat volatilitas atau gejolak harga pangan di Riau sangat fluktiatif. Di mana harga menjadi sangat rendah pada saat musim panen dan menanjak naik di luar masa panen.

Decymus menjelaskan, volatilitas atau gejolak harga ini tidak terlepas dari sifat komoditas pangan yang berumur relatif pendek setelah dipanen.

Dijelaskan, salah satu solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan mengenalkan teknologi pascapanen berupa kamar pendingin untuk menyimpan dan mempertahankan kualitas produk sayuran segar dalam jangka waktu yang panjang, yaitu chiller room.

Gapoktan Indah, tambah Decymus, merupakan salah satu dari klaster binaan BI Riau yang merupakan gabungan empat kelompok tani dengan jumlah anggota 63 Kepala Keluarga. 

Gapoktan ini mengelola lahan seluas 40 hektar, dan berlokasi di Kelurahan Suangai Sibam, Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru dan Desa Karya Indah Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

Kelompok tani ini diketahui telah mensuplai kebutuhan sayuran di semua pasar Kota Pekanbaru dan Kabupaten lainnya di Provinsi Riau dengan produksi satur rata-rata per hari hingga 10 ton atau setara 47.000 ikat sayuran.

Untuk menjamin proses bisnis pada setiap UMKM binaan berlangsung baik, tambah Decymus, BI menerapkan prinsip end to end process pada berbagai aspek bisnis UMKM yang dibina. 

Untuk Gapoktan Indah BI dorong kelompok tani untuk bekerjasama dengan penyedia platform penjualan kepada konsumen akhir, dalam hal ini adalah Warung Segar.
 
“Kerjasama ini diharapkan dapat memperpendek rantai distribusi dan memberi kepastian bagi setiap titik distribusi yang terlibat,” kata Decymus. (MCR/Gil)

Halaman :

Berita Lainnya

Index