HARIANRIAU.CO, PEKANBARU - Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (RI), Muhammad Hanif Dhakiri kunjungi Pekanbaru pada Kamis (6/10/2016). Bersama Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman ia melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Balai Latihan Kerja (BLK) Riau yang beralamat di Jalan Terubuk Pekanbaru.
Mentri Hanif Dhakiri langsung meninjau beberapa tempat pelatihan yang ada di BLK. Ada pelatihan untuk listrik, otomotif, teknologi mekanik, Komputer, teknik pendingin, las, dan mebel.
Mentri Hanif di sela-sela kunjungannya juga menyempatkan berdialog dengan siswa yang mengikuti pelatihan. Kebanyakan yang ikut pelatihan saat ditanya, Mentri Hanif adalah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
"Ini yang kadang lucu, Indonesia hampir 30 persen lulusan SMK malah yang ikut pelatihan. Ini kenapa," ujar Mentri yang juga politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Setelah mengunjungi semua tempat pelatihan, Menteri Hanif pun sempat geleng-geleng kepala melihat peralatan yang ada sudah sangat lama dan perlu peremajaan itu.
"Peralatan yang ada itu tahun 80an. Sekarang sudah tahun 2016, berarti sudah sangat lama," katanya.
Adapun pendanaan untuk peralatan ini diakui Hanif, tentulah keuangan pemerintah daerah sangat terbatas. Untuk itu kerja sama dengan sektor swasta perlu ditingkatkan.
"Tidak bisa hanya pemerintah saja, sektor swasta mesti digandeng. Dengan bekerjasama dengan industri kita harap peralatan mereka yang tidak dipakai bisa dihibahkan atau dipinjamkan ke balai latihan kerja yang ada di daerah baik kota maupun kabupaten," katanya.
Menurut Hanif, banyak sektor industri swasta yang lakukan peremajaan peralatan industri setiap 5 tahun. Jadi walaupun tidak gunakan alat baru di BLK, tetapi tidak terlalu jauh ketinggalan. (Hlr)
.jpeg)
