Terlalu Baik dan Tidak Pernah Marah, Istri Akhirnya Gugat Cerai Suami

Terlalu Baik dan Tidak Pernah Marah, Istri Akhirnya Gugat Cerai Suami
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Kebanyakan istri ingin dicintai dengan penuh kasih sayang dan kehangatan. Tapi istri yang satu ini, risih.

Sang istri menggugat cerai suaminya di pengadilan Shairah, di Fujairah, Uni Emirat Arab. Dia merasa sang suami terlalu mencintai dan memanjakan dirinya.

Uniknya, dia justru merasa terganggu akan hal itu. Sang suami juga selalu membantu istrinya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah, sehingga sang istri merasa tidak nyaman.

Dia bahkan mengatakan, bantuan dan kasih sayang dari suaminya itu sebagai neraka dunia. Mereka juga tidak pernah beradu argumen, karena sang suami selalu sepakat dengan istrinya dalam hal apa pun.

“Dia tidak pernah berbicara dengan suara keras, dan dia tidak pernah membuat saya kecewa ataupun sedih,” ujar sang istri yang tidak disebutkan identitas ini.

“Saya merasa tertekan oleh cinta dan perhatian yang begitu ekstrem dari dirinya. Dia bahkan membantu saya membersihkan rumah. Saya sangat mendambakan adanya perselisihan di antara kami, namun hal itu tidak mungkin terjadi dengan suami saya yang selalu memaafkan saya dan memberi saya banyak hadia," lanjutnya.

Sang istri juga mengatakan bahwa dirinya membutuhkan sebuah diskusi atau perdebatan dalam membangun rumah tangganya. Lantaran tak ada hal itu, dirinya merasa tidak sepaham dengan suami.

"Saya membutuhkan diskusi atau perdebatan yang nyata di antara kami, bukan hidup yang bebas dari aturan-aturan,” pungkas sang istri.

Di sisi lain, sang suami merasa bahwa selama ini dia tidak merasa telah melakukan kesalahan pada istrinya. Menurut penuturannya, dia hanya mencoba menjadi suami yang sempurna dan baik hati.

Sayangnya, afeksi-afeksi yang dia persembahkan untuk sang istri justru membuat sang istri merasa tidak nyaman dan menggugat cerai dirinya.

“Rasanya tidak adil jika kita menghakimi rumah tangga yang baru berjalan selama setahun, dan semua orang bisa belajar dari kesalahan,” ujar sang suami yang berharap pernikahannya dapat diselamatkan.

Sang suami pun bisa dibilang beruntung karena pihak pengadilan memutuskan untuk memberi waktu bagi pasutri itu. Diharapkan mereka melakukan rekonsiliasi dan membicarakan masa depan rumah tangganya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index