Perketat Larangan Kripto, China Panggil Tiga Perusahaan Keuangan Top 

Perketat Larangan Kripto, China Panggil Tiga Perusahaan Keuangan Top 
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO -China berusaha keras untuk menutup celah dalam perdagangan kripto d negaranya. Setelah menindak tegas penambang dan menutup proyek penambangan kripto, giliran Bank Sentral China (People's Bank of China/PboC) memanggil tiga perusahaan keuangan terbesar di negaranya terkait larangan kripto. 

Perwakilan ketiga perusahaan yang dipanggil tersebut, yakni Industrial and Commercial of China Ltd, Agricultural Bank of China Ltd, dan penyedia layanan pembayaran Alipay. Dalam pertemuan dengan PBoC, mereka diingatkan kembali soal aturan yang melarang bank-bank China terlibat dalam transaksi terkait kripto. 

Ketiga perusahaan keuangan itu telah berjanji meningkatkan inspeksi dalam aktivitas kripto dan menutup akun terkait. Mereka tidak akan lagi menawarkan pembukaan akun, kliring atau settlement dalam perdagangan kripto. 

Salah satu pendiri perusahaan pemberi layanan kripto Nexo, Antoni Trenchev menilai tindakan keras China akan menyebabkan volatilitas harga Bitcoin dalam jangka pendek. "Namun tidak memiliki efek jangka menengah dan panjang untuk Bitcoin,” ujarnya.

Pada Mei lalu, Dewan Negara China menyerukan tindakan keras terhadap aktivitas penambangan dan perdagangan Bitcoin. China memiliki aturan yang melarang bank menawarkan layanan terkait kripto, namun dalam beberapa tahun terakhir, individu telah beralih memperdagangkan koin digital di platform over-the-counter atau pun bursa luar negeri. 

Sikap keras China kontras dengan Amerika Serikat (AS). Negara Paman Sam memandang perdagangan kripto sebagai bisnis besar. Bank seperti JPMorgan Chase & Co., Goldman Sachs Group Inc., dan Morgan Stanley mulai terjun ke industri kripto dan menawarkan produk untuk klien kaya yang menginginkan akses ke kripto.


sumber inews.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index