Daging Ayam, Salah Satu Penyumbang Inflasi Januari 2016

Daging Ayam, Salah Satu Penyumbang Inflasi Januari 2016
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO JAKARTA -Bank Indonesia (BI) memaparkan, dua faktor utama pendorong inflasi pada Januari 2016 adalah kenaikan harga daging ayam, telur ayam, dan produk hortikultura. Hal ini didasarkan pada hasil survei indeks harga konsumen (IHK) yang diadakan oleh bank sentral.

"Inflasi (hingga) pekan kedua Januari 2016 masih sebesar 0,75 persen (month-to-month). Kami memberi perhatian kepada komoditas hortikultura, khususnya cabai dan bawang merah," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Gedung DPR/MPR, Senin (18/1/2016).

Lebih lanjut, Agus menyatakan, bank sentral pun mencermati harga telur dan daging ayam ras. Menurut Agus, tren kenaikan harga dua produk tersebut terkait erat dengan pembatasan impor bibit ayam yang terjadi pada Oktober dan November 2015 lalu.

Pembatasan impor bibit ayam pedaging dan petelur tersebut, kata Agus, akhirnya memicu kenaikan harga. "Kami juga sekarang sudah koordinasi dengan pemerintah, atau yang kami dalami adalah tentang ketersediaan jagung," ungkap dia.

Agus memandang, bila pemerintah belum mengimpor jagung, hal itu akan berpengaruh terhadap pakan ternak. "Itu akan akan berpengaruh pada harga pemeliharaan ayam, baik itu ayam petelur maupun pedaging," tutur Agus.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi pada  Desember 2015 lalu tercatat 0,96 persen. Penyebab inflasi antara lain kenaikan harga cabai merah 42,57 persen dibanding bulan sebelumnya, dan kenaikan harga bawang merah sebesar 36,25 persen. (kompas)

Halaman :

Berita Lainnya

Index