Weni Tania, Wanita yang Tewas Anus Tertusuk Dibunuh Pacar. Alasannya Karena Cemburu

Weni Tania, Wanita yang Tewas Anus Tertusuk Dibunuh Pacar. Alasannya Karena Cemburu
ILUSTRASI mayat (Dok. Polsek Percut Sei Tuan)

HARIANRIAU.CO - Hal itu diungap Polres Garut. Weni Tania tewas anus ditusuk bambu. Mayat Weni Tania ditemukan di pinggiran sungai Kampung Muncang Lega, RT02/07, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, pada Jumat (5/2/2021) lalu.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A. Chaniago mengatakan Weni Tania dicurigai selingkuh. Sebab sibuk chat dengan cowok lain. Itu yang membuat Weni Tania dibunuh pacar.

"Pelaku mengira WT (21) selingkuh, sehingga pelaku marah, kemudian melakukan panganiayaan dengan mencekik leher korban," ujarnya, Senin (8/2/2021) seperti dikutip dari laman suara.com.

Polisi mengamankan pelaku berinisial DH (21) yang juga warga asal Garut. DH bekerja sebagai buruh.

Dalam kasus ini, polisi turut menyita barang bukti berupa sebilah bambu panjang 60cm, 2 unit ponsel milik pelaku, 1 potong kemeja lengan panjang warna hitam, 1 potong celana jeans warna biru, 1 potong kemeja warna kuning motif gambar kucing, 1 buah sendal jepit karet warna hitam, dan 1 buah tas warna hitam.

Akibat perbuatannya, pelaku disangkakan Pasal 338 KUHP atau Pasal 365 KUHP, dengan ancaman hukuman penjaran maksimal 15 tahun penjara.

Pembunuh Weni Tania ditangkap Polres Garut. Pelaku ditangkap Minggu sore dan dibawa ke Polres Garut.

Weni Tania tewas anus ditusuk bambu sepanjang 60 cm.

"Benar, mas (korban pembunuhan)," kata Kapolres Garut, AKBP Adi Beni Cahyono, Minggu (7/2/2021).

"Rencana besok kita ekspos," ujar Kapolres.

Weni Tania ditemukan tewas mengenaskan di Desa Tegalpanjang, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, pada Jumat (5/2/2021).

Saat ditemukan, korban dalam keadaan tertusuk bambu berdiameter sekira 10 sentimeter dan panjang 60 sentimeter di bagian duburnya. Selain itu, kepala korban terhimpit batu. Diperkirakan, korban sudah meninggal tiga hari sebelumnya.

Awalnya, tak ada identitas melekat di tubuh korban. Namun, setelah polisi memeriksa beberapa saksi, ada warga yang mengenali korban. Korban diketahui berinisial WT (20 tahun), asal Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut.

Sering menangis sendiri

Weni Tania sering menangis sendiri secara tiba-tiba di masa sekolah. Namun Weni Tania tidak menceritakan musabab dirinya menangis.

Weni Tania dikenal pendiam. Weni Tania adalah warga Kampung Ciloa Tengah, RT 003/RW 003, Desa Sindangratu, Kecamatan Wanaraja.

Satu sahabat Weni Tania, Viki Ruspiandi (21), mengatakan Weni Tania dikenal pendiam saat sekolah.

Viki menyebut dirinya dan korban telah bersama satu kelas hingga lulus di SMK PGRI Wanaraja (SMEA Aceng).

"Saya dan Weni sudah dari kelas 10 hingga lulus satu kelas terus. Dia orang baik," kata Viki.

Viki menyebutkan Weni adalah orang yang pendiam sejak duduk di bangku SMA dan terkadang suka menangis tanpa sebab.

"Kalau di kelas juga suka diam enggak banyak bicara, kadang suka menangis tanpa sebab. Sama saya sering ditanya kenapa? Tapi tidak pernah mau jawab. Dipendam sendiri saja kayaknya,” ungkap Viki.

Setelah lulus sekolah, Viki sudah tidak berkomunikasi lagi dengan Weni Tania. Viki mengaku kaget ketika mendengar kabar terbaru sahabatnya itu.

Viki yang bekerja di PT KAI Stasiun Wanaraja itu berharap polisi bisa mengungkap penyebab kematian sahabatnya.

"Kaget saat tahu mayat itu adalah sahabat saya. Semoga cepat terungkap biar enggak simpang-siur lagi di medsos,” ucapnya.

Weni Tania dimakamkan di Kampung Ciloa Tengah, Desa Sindangratu, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut. Weni Tania tewas anus ditusuk bambu.

Pemakaman berlangsung, Sabtu (6/2/2021) kemarin. Perempuan 21 tahun itu dimakamkan di pemakaman keluarga yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

Mayat Weni Tania ditemukan di Sucinaraja. Weni Tania masih berusia 20 tahun. Mayat Weni Tania ditemukan di pinggir sungai Kampung Muncang Lega, RT02/07, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jumat (5/2/2021).

Weni Tania adalah warga Garut kelahiran 8 April 2000. Indentitas Weni Tania itu terungkap dari KTP yang ditemukan polisi di lokasi penemuan mayat Weni Tania.

"Ditemukannya KTP di duga milik korban bernama Weni Tania binti Ade Ajo," kata Kasubag Humas Polres Garut Ipda Muslih.

Mayat Weni Tania ditemukan dalam keadaan mengenaskan, tergeletak dipinggir sungai dalam kondisi membengkak. Tubuhnya ditemukan dalam posisi tengkurep.

"Diperkirakan mayat tersebut sudah 3 hari berada di tempat tersebut dan kondisi mayat ditemukan di lobang anus tertancap sebilah bambu yang berukuran kurang lebih 60 cm," tuturnya.

Halaman :

#Pembunuhan Sadis

Index

Berita Lainnya

Index