Kebaikan Bocah Papua yang Berbagi Roti ke Orang Tak Dikenal

Kebaikan Bocah Papua yang Berbagi Roti ke Orang Tak Dikenal
Cuplikan video kebaikan bocah Papua berbagi roti ke orang tak dikenal. (Instagram Sosmedmakassar)

HARIANRIAU.CO - Sebuah video yang memperlihatkan aksi kebaikan seorang bocah Papua yang memberi sebagian roti miliknya kepada seseorang yang tak dikenalnya, viral di media sosial. Video kebaikan bocah Papua tersebut viral usai diunggah pengguna Instagram Sosmedmakassar, seperti dilihat pada Kamis 29 Juli 2021.

Dalam narasi postingannya, netizen itu menyebut bocah Papua tersebut ikhlas memberi roti miliknya kepada orang tak dikenal itu.

Hal tersebut, menurut sang netizen, terlihat dari raut wajah bocah Papua yang tampak mengenakan kaos hitam berlengan pelangi tersebut.

“Terlihat dari raut wajah si adek ini yang sangat ikhlas dalam memberi,” tulis Sosmedmakassar.

Dilihat dari video tersebut, tampak orang tak dikenal yang merupakan perekam video tersebut mencoba mengetes kebaikan bocah Papua itu.

“Padahal gak kenal, cuma ngetes si adiknya saja,” tulisnya di narasi videonya itu.

Tak berselang lama, sang bocah pun memberi sebagian roti yang dipegangnya kepada perekam video tersebut.

Sang perekam video pun kemudian menilai kebaikan dan keikhlasan bocah Papua itu luar biasa.

“Kebaikan dan keikhlasannya luar biasa,” ungkapnya.

Sontak unggahan video tersebut menuai respons dari sejumlah netizen. Banyak di antaranya yang kagum dengan kebaikan sang bocah. Mereka pun mengaku semakin cinta dengan Papua.

“Love Marakue, Love Papua, Love Indonesia,” kata netizen Asrianjayatahir_kp.

Netizen lainnya, Sitycat_ meminta warganet agar percaya bahwa masyarakat di Papua memang berhati tulus, baik dan ramah.

“Percayalah masyarakat di sana berhati tulus dan ramah, tidak seperti apa kebanyakan kata orang-orang,” tutur netizen Sitycat_ seperti dikutip dari laman terkini.id.

Sementara seorang netizen, Sadikmahendra menceritakan pengalamannya terkait kebaikan bocah Papua kala dirinya mengajar di pedalaman Marauke.

“Saya pernah ngajar di pedalaman Marauke melalui program SM3T selama setahun, saya tahu persis kebaikan mereka. Sering ke rumah bertanya ‘pak guru ada ikan kah?’ kalau jawabannya tidak ada mereka pasti pergi mancing khusus cari ikan buat saya. Itu hanya salah satu contohnya,” ujarnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index