Kisah Seorang Ibu Lahirkan 9 Bayi: Pecahkan Rekor Dunia, Kelelahan Ganti 100 Popok Sehari

Kisah Seorang Ibu Lahirkan 9 Bayi: Pecahkan Rekor Dunia, Kelelahan Ganti 100 Popok Sehari

HARIANRIAU.CO - Seorang Ibu asal Mali yang memecahkan rekor dunia setelah melahirkan sembilan bayi dengan selamat di klinik Ain Borja, Casablanca, Maroko, berbagi cerita. Dia mengaku kelelahan karena harus mengganti rata-rata 100 popok sehari untuk bayi-bayinya.

Halima Cisse, 26, melahirkan sembilan bayinya melalui operasi caesar pada 5 Mei lalu. Sembilan bayi itu harus dirawat di inkubator di unit perawatan intensif klinik setidaknya selama dua bulan sejak dilahirkan.

Melahirkan sembilan bayi dikenal dengan istilah nonuplets. Dengan melahirkan sebanyak itu, Cisse mengalahkan rekor sebelumnya yang dibuat oleh "Octomum" Nadya Suleman pada 2009, yang melahirkan delapan bayi dengan selamat.

Dua setengah bulan berlalu, semua bayi yang dilahirkan Cisse—yang beratnya antara 500g higga 1kg saat lahir—tetap sehat.

Memecahkan rekor dunia dengan mengandung lima bayi perempuan dan empat bayi laki-laki secara alami dan melahirkannya melalui operasi caesar telah "mengambil korban besar" pada Cisse.

Dia hanya mengetahui akan melahirkan sembilan bayi beberapa menit sebelum persalinan. Dia hampir meninggal karena kehilangan banyak darah selama persalinan.

"Saat bayi-bayi itu keluar, ada begitu banyak pertanyaan di benak saya," katanya kepadaMail Online,Kamis (29/7/2021).

"Saya sangat menyadari apa yang sedang terjadi dan sepertinya ada aliran bayi yang tak ada habisnya keluar dari saya," ujarnya.

"Kakak saya memegang tangan saya, tetapi yang bisa saya pikirkan hanyalah bagaimana saya akan menjaga mereka dan siapa yang akan membantu saya?"

Saat masih di klinik, Cisse kehabisan air susu ibu (ASI) dalam sebulan. Diajugaterlalu lelah untuk merawat anak-anaknya.

Sebaliknya, dia mengunjungi sembilan bayinya sekali sehari selama 30 menit untuk menjalin ikatan antara Ibu dengan anak-anaknya.

Bayi-bayi tersebut membutuhkan hingga enam liter susu sehari untuk membuatnya tetap makan.

Setelahsembilan bayi itu meninggalkan klinik di Maroko dalam waktu dua bulan yang diperkirakan sebelumnya, mereka kini tinggal bersama sang Ibu; Halima Cisse, sang Ayah; Kader Arby, dan saudara perempuannya yang berusia dua setengah tahun; Souba, di rumah tiga kamar tidur sederhana mereka di Timbuktu, Mali.

Sang ayah, yang berusia 35 tahun, tidak dapat melakukan perjalanan karena pembatasan COVID-19 hingga bulan ini, yang berarti dia bertemu dengan sembilan anaknya untuk pertama kalinya pada 19 Juli.

Cisse awalnya menghabiskan dua minggu di Rumah Sakit Point G di Bamako, Ibu Kota Mali, sebelum dia dipindahkan ke klinik di Maroko untuk persalinan setelah presiden transisi Mali Bah N'Daw turun tangan.

Ketika Arby mengetahui bahwa dia memiliki sembilan anak, dia mengaku menjadi seperti "mati rasa".

Dia mengatakan kepada BBC setelah kelahiran sembilan bayinya: "Tuhan memberi kami anak-anak ini. Dialah yang memutuskan apa yang akan terjadi pada mereka."

"Saya tidak khawatir tentang itu. Ketika Yang Mahakuasa melakukan sesuatu, Dia tahu mengapa."

Arby menambahkan bahwa dia dan keluarganya telah kewalahan dengan dukungan yang mereka terima.

"Semua orang menelepon saya! Semua orang menelepon! Pihak berwenang Mali menelepon untuk mengungkapkan kegembiraan mereka," katanya.

Bayi-bayi itu lahir dengan urutan sebagai berikut: Kadidia, Mohammed VI, Fatouma, Oumar, Hawa, Adama, Bah, Oumou, El Hadji.

Meskipun melahirkan jumlah anak yang memecahkan rekor dunia, pasangan itu tidak mengesampingkan memiliki lebih banyak anak lagi.

Dua set nonuplets sebelumnya telah dicatat dalam rekor dunia, meskipun tidak ada bayi yang selamat.

Satu lahir dari seorang wanita di Australia pada tahun 1971 dan satu lagi dari seorang wanita di Malaysia pada tahun 1999.

Royal College of Obstetricians and Gynecologists (RCOG) Inggris, mengatakan persalinan oleh Cisse adalah "peristiwa yang sangat langka tetapi bukan tidak mungkin".

Sumber: Sindonews.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index